JAKARTA - Duta Besar RI untuk Libanon, Hajriyanto Y Thohari, memastikan seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Beirut dalam keadaan selamat pasca-ledakan besar di kawasan pelabuhan.
Dalam catatan KBRI, ada 1.447 WNI yang berada di Libanon. Sebanyak 1.234 orang di antaranya adalah Kontingen Garuda dan 213 merupakan WNI sipil termasuk keluarga KBRI dan mahasiswa.
"Berdasarkan pengecekan terakhir, sejauh ini seluruh WNI dalam keadaan aman dan selamat. KBRI telah menyampaikan imbauan melalui WAG (WhatsApp Group) dan melalui simpul-simpul WNI untuk segera melapor apabila berada dalam situasi tidak aman," kata Hajriyanto dalam keterangan tertulis, Rabu, 5 Agustus.
Diinformasikan juga mengenai seorang WNI yang sedang menjalani karantina di RS Rafiq Hariri, Beirut, yang tidak jauh dari lokasi ledakan. WNI itu dipastikan dalam kondisi aman.
Ledakan besar terjadi di Port of Beirut pada pukul 18.02 waktu setempat yang berdekatan dengan Downtown Beirut. Tingkat kehancuran dan kerusakan properti terjadi dalam radius beberapa kilometer dari pusat ledakan.
BACA JUGA:
Dari laporan sementara, ledakan besar ini menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai lebih dari 3.000 orang. Ledakan ini berimbas kepada hancurnya jendela, batu dan membuat jalanan di ibu kota Libanon itu bergetar.
Mengenai ledakan ini, Hajriyanto mengatakan belum ada keterangan resmi soal penyebab. Sumber awal menyampaikan analisa bahwa ledakan terjadi di salah satu hangar besar yang menyimpan bahan-bahan rentan meledak yang disimpan di pelabuhan.
"Ada Informasi juga bahwa ledakan besar tersebut berasal dari bahan sodium nitrat dalam volume besar yang disimpan di Port. Sodium Nitrat adalah bahan putih yang digunakan untuk pengawet makanan dan bisa meledak apabila terkena api," katanya.