Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mendorong seniman, budayawan, dan masyarakat secara umum melestarikan seni, budaya dan adat Melayu.

Dengan melestarikan seni, budaya, dan adat Melayu bisa menjadi sarana interaksi, suatu kebiasaan, dan pedoman dalam kelompok masyarakat, kata Herman Deru pada peluncuran lagu dan video klip Bukit Seguntang Ulu Melayu karya seniman Fir Azwar di Taman Bukit Seguntang Palembang, Selasa.

Menurut dia, masyarakat di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu jangan hanya mengetahui pakaian adat Melayu saja.

Masyarakat selama ini hanya memahami pakaian adatnya saja, tetapi tingkah laku, sopan santun, dan akhlaknya belum mencerminkan budaya dan adat Melayu yang khas.

“Saya bangga dengan ciri khas adat Melayu yang tercermin dalam acara hari ini. Dengan lagu baru yang diciptakan Fir Azwar dapat mengingatkan kepada anak keturunan di kemudian hari tentang bagaimana peradaban Melayu di Sumsel khususnya Bukit Seguntang," ujarnya dilansir Antara, Selasa, 9 November.

Adat Melayu yang dimilik masyarakat Sumsel jangan sampai dirusak oleh adat manapun yang bisa membuatnya hilang di tanah sendiri.

Untuk menjaga seni, budaya, dan adat Melayu tetap lestari seniman dan budayawan di Sumsel diharapkan terus berkarya dan mengajak semua pihak menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat, kata Gubernur.

Sementara seniman Fir Azwar mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Herman Deru yang memberikan dukungan terselenggaranya peluncuran karya terbarunya di Bukit Seguntang Palembang.

Lagu yang dirilis tersebut berjudul Seguntang Ulu Melayu, dinyanyikan Rita Syakira juara II diajang KDI di era stasiun televisi TPI dan melibatkan Hendri Lamiri salah satu dari empat tokoh violinist di Indonesia.

Komposer lagu oleh Jemmy Delvian, sedangkan untuk irama akordion di dalam lagu Seguntang Ulu Melayu ini diisi oleh Buttong Olala yang sehari harinya terlibat di Grup Rongeng Melayu Taman Mini Indonesia Indah.

Lagu Seguntang Ulu Melayu menceritakan Kota Palembang adalah ulunya Melayu dari Bangsa Melayu yang ada di nusantara.

Dia melihat Palembang sebagai ulu Melayu dari Bangsanya Melayu dimana pendiri Malaka adalah orang Palembang, dan Nila Utama yang bergelar Parameswara merupakan keturunan raja-raja dari Kerajaan Sriwijaya.

“Berawal dari cerita sejarah inilah saya menciptakan lagu ini untuk memberikan edukasi sejarah dan budaya Palembang sebagai ulu peradaban Melayu. Dalam mengembangkan budaya Melayu kita jangan kalah dengan Riau, kalah dengan Malaysia, sementara ulunya Melayu ada di Palembang," ujar seniman yang juga menjabat kepala sekolah SMA Negeri 6 Palembang itu.