Bagikan:

JAKARTA - Vietnam, negara yang selama ini dipuji atas upaya mitigasinya menangani COVID-19, sedang memerangi beberapa kasus baru yang terkait dengan Kota Danang. Kasus COVID-19 di Vietnam kembali muncul setelah lebih dari tiga bulan tanpa mendeteksi adanya transmisi domestik. Apakah ini pertanda gelombang kedua sudah melanda?

"Kami harus mengerahkan kekuatan penuh untuk mengekang semua episentrum yang diketahui, terutama yang ada di Danang," kata Perdana Menteri (PM) Nguyen Xuan Phuc lewat siaran resmi Vietnam Television (VTV). "Awal Agustus akan menjadi waktu yang menentukan untuk menghentikan penyebaran virus dalam skala besar," tambahnya. 

Mengutip Reuters, negara dengan 96 juta orang itu telah mengonfirmasi setidaknya 621 kasus COVID-19, enam di antaranya tewas. Pihak berwenang melaporkan satu kasus baru yang terkait dengan pusat Kota Danang, sebuah pusat pariwisata di negara tersebut, di mana kasus pertama yang ditransmisikan secara domestik dalam 100 hari terdeteksi pada 24 Juli.

Wabah baru itu telah menyebar ke 10 daerah termasuk ibu kota Vietnam, Hanoi. Kota pusat bisnis Ho Chi Minh juga diketahui memiliki kasus baru COVID-19 sejumlah 174 kasus. Sementara sumber wabah baru itu dari mana, belum jelas.

Sementara itu, empat kasus ditemukan di pabrik-pabrik di berbagai kawasan industri di Danang. Secara kolektif, pabrik-pabrik tersebut mempekerjakan 77.000 orang, kata surat kabar Lao Dong.

Pemerintah Vietnam mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk menguji seluruh populasi di Danang sebesar 1,1 juta orang. Hal tersebut diklaim sebagai bagian dari tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memerangi COVID-19 di negara tersebut. 

Kota Danang kini tengah memberlakukan kuncitara sejak minggu lalu. Orang-orang dilarang yang berada di Danang dilarang meninggalkan kota dan kota tersebut juga dilarang untuk dikunjungi. Semua tempat hiburan di Danang juga telah ditutup. 

Buon Ma Thuot, sebuah kota di kawasan Dataran Tinggi Tengah Vietnam yang dipenuhi oleh tanaman kopi, juga menjadi area yang mengalami kuncitara.  Dua puluh tiga persen dari infeksi terbaru di Vietnam tidak menunjukkan gejala, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan. PM Vietnam mengatakan wabah baru ini memiliki dampak yang lebih sulit daripada gelombang sebelumnya.

Pihak berwenang mengatakan bahwa jenis virus yang terdeteksi di Danang lebih menular. Setiap orang yang terinfeksi dapat menginfeksi 5 hingga 6 orang, dibandingkan dengan gelombang sebelumnya yang hanya dapat menginfeksi 1,8-2,2 orang. 

Vietnam telah melakukan 52.000 tes COVID-19 dalam tujuh hari terakhir. Data Kementerian Kesehatan tersebut tidak termasuk rapid test yang digunakan untuk skrining massal. Selain itu, pihak berwenang telah mengambil tindakan lainnya termasuk mobilisasi beberapa ratus siswa sekolah militer untuk membantu melacak kontak dan mengumpulkan sampel uji.