Bagikan:

JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI sedang menunggu kelengkapan data keamanan dari vaksin Sinovac untuk diberikan kepada kelompok usia 3 tahun ke atas di Indonesia.

"Untuk Sinovac kami sedang menunggu data lebih lengkap lagi untuk bisa diberikan pada anak usia 3 tahun ke atas karena memang usia tersebut lebih rentan, jadi membutuhkan data yang lebih lengkap lagi untuk aspek keamanannya," kata Kepala BPOM RI Penny K Lukito dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX yang diikuti dari kanal YouTube DPR RI di Jakarta, dilansir Antara, Senin, 8 November.

Penny mengatakan BPOM telah mengeluarkan Izin Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization/EUA) untuk penggunaan Sinovac bagi kelompok usia 6 tahun ke atas.

Menurut Penny sejumlah vaksin lainnya yang juga dipersiapkan bagi kelompok anak di Indonesia adalah Sinopharm dan Pfizer.

"Saat ini sedang dalam proses juga untuk vaksin Sinopharm dan tentunya Pfizer sudah mendapat EUA di negaranya melalui Food and Drug Administration (FDA) Badan Amerika Serikat," katanya.

Menurut Penny BPOM RI sedang menunggu proses registrasi kedua vaksin tersebut agar bisa dipergunakan di Indonesia.

"Kami menunggu untuk segera diregistrasikan di BPOM dalam waktu yang tidak terlalu lama kalau kami sudah mendapatkan datanya," ujarnya.

Penny menambahkan saat ini sudah terdapat 13 vaksin COVID-19 di Indonesia yang telah memperoleh EUA, di antaranya CoronaVac (Sinovac), Vaksin COVID-19 Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, Sputnik V, Janssen, Convidecia (CanSino) dan Zifivax.

"Vaksin yang telah mendapatkan izin EUA BPOM sampai dengan saat ini sudah cukup banyak ada sekitar 13 vaksin COVID-19 dari berbagai platform yang sudah mendapatkan EUA, ini menyangkut inactivated virus, viral factor, mRNA dan protein subunit," katanya.

Penny menambahkan varian vaksin tersebut telah menambah ketersediaan vaksin di Indonesia yang mewakili semua platform yang ada di dunia.