Bagikan:

JAKARTA - Dominasi kelompok kriminal di Meksiko membawa risiko yang semakin besar bagi pekerjaan jurnalis. Pablo Morrugares jadi jurnalis keempat yang dibunuh selama tahun 2020.

Otoritas menduga pembunuhan dilakukan terkait laporan Morrugares tentang kejahatan di sebuah pusat perbelanjaan di Iguala. Dalam laporannya, Morrugares mengungkap keterlibatan geng-geng kriminal dalam segala kejahatan di tempat itu.

Dugaan itu disebut cukup kuat. Morrugares diketahui mengelola sebuah media online, PM Noticias. Berbasis di Kota Iguala, PM Noticias fokus meliputi berbagai peristiwa kriminal.

Morrugares juga disebut-sebut telah lama jadi incaran anggota geng kriminal seiring masifnya pemberitaan PM Noticias. Bahkan, saat kematiannya, Morrugares berstatus orang yang dilindungi kepolisian setelah lolos dari upaya pembunuhan di tahun 2016 bersama istrinya.

Komisi Hak Asasi Manusia Negara Bagian Guerrero mengutuk pembunuhan Morrugares. Mereka menuntut otoritas setempat melakukan penyelidikan, mengidentifikasi dan menangkap para pembunuh.

Melansir CNA, Senin, 3 Agustus, Morrugares dibunuh di sebuah restoran ketika ia dan pengawal polisinya makan siang. Pukul 1 siang, segerombolan orang bersenjata masuk ke restoran di Iguala dan menghujani tubuh Morrugares dengan peluru hingga tewas.

Menurut LSM Reporters Without Borders, tercatat sepuluh jurnalis telah terbunuh di Meksiko pada tahun lalu. Bahkan, jika dihitung sejak tahun 2000, setidaknya lebih dari seratus jurnalis telah terbunuh. Namun, hanya sebagian kecil dari kejahatan tersebut yang dapat diungkap.