Bagikan:

JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan (Forkopimda) Sumatera Utara untuk mengantisipasi lonjakan COVID-19 akhir tahun.

"Kegiatan pesta akhir tahun terkait dengan konser dan perayaan mohon dihindari ini mengantisipasi lonjakan," kata Jenderal Sigit dikutip Antara, Rabu, 3 November.

Sigit meminta Forkopimda Sumatera Utara tidak lengah dan abai dalam penanganan COVID-19, meski saat ini kasus positif COVID-19 terkendali, namun harus tetap diwaspadai dengan mendisiplinkan protokol kesehatan dan percepat vaksinasi.

Menurut Kapolri, pergerakan masyarakat tetap diatur dan dibatasi jangan sampai melanggar ketentuan protokol kesehatan, menimbulkan kerumunan yang berpotensi terjadi transmisi penularan COVID-19 pada momen Nataru.

"Mohon disesuaikan dengan SOP yang sudah diatur di posko bandara, jalan raya dan pelabuhan. Lalu, masifkan aplikasi PeduliLindungi," ujarnya menegaskan.

Tidak hanya itu, untuk pelaksanaan ibadah, Sigit juga mengingatkan agar dikoordinasikan pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi tempat ibadah apakah memungkinkan untuk ibadah secara 'offline' atau secara daring.

"Kegiatan ibadah harus dibicarakan tempat mana yang dilaksanakan secara virtual dan langsung. Mohon dibicarakan, di wilayah Sumut ada sekitar 6.623 gereja, ini harus dipersiapkan dengan baik. Ibadah bisa berjalan, namun laju COVID-19 bisa dijaga," papar Kapolri.

Selain itu, Sigit menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar semua pihak tidak lengah dan abai dalam penanganan dan pengendalian COVID-19, yang saat ini terus semakin membaik. 

Akselerasi vaksinasi, penerapan protokol kesehatan (prokes) secara disiplin dan perawatan yang baik pasien COVID-19 harus terus dilakukan.

Menurut Sigit, capaian yang sudah baik saat ini harus dipertahankan. Di antaranya adalah menyiapkan antisipasi untuk mencegah lonjakan virus Corona tipe SARS-CoV-2 ketika saat perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

"Pesan Presiden, kondisi angka harian yang saat ini sudah bagus bisa berubah, kalau kita lengah. Setiap libur maka ada peningkatan. Pada bulan Juli kasus harian mencapai 56 ribu, tapi hari ini di angka 612. Ini harus dipertahankan. Terlihat dari kasus positif menurun demikian juga kasus aktifnya. Ini adalah angka hasil kerja keras rekan-rekan semua," tutur Sigit.

Menurut dia, Forkopimda Sumut harus melakukan antisipasi di jalur lintasan bandara, pelabuhan, stasiun, terminal dan lainnya. Upaya tersebut untuk mencegah adanya lonjakan masyarakat yang hendak kembali ke kampung halamannya saat perayaan Natal.

Sedangkan di perayaan Tahun Baru, Sigit menekankan kepada Forkopimda untuk tidak menyelenggarakan kegiatan yang dapat memicu terjadinya kerumunan massa seperti konser atau pun perayaan musik lainnya.

Sigit pun meyakini Forkopimda Sumut bisa mengantisipasi dan mencegah lonjakan kasus harian COVID-19. Kuncinya, adalah sinergitas dan soliditas antara TNI, Polri, pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat.

"Beberapa waktu lalu dilaksanakan PON di Papua dan sempat terjadi lonjakan klaster walau tak signifikan. Kontingen berasal dari seluruh provinsi dan alhamdulilah tidak terjadi peningkatan klaster, terjadi kesembuhan, ini optimisme kita semua, harapan kita menyelenggarakan event selanjutnya," kata Kapolri.

Karena itu, Sigit meminta Forkopimda Sumut untuk mempertahankan tren positif penanganan dan pengendalian COVID-19 saat ini. Mengingat, Indonesia menempati peringkat pertama dalam melakukan hal itu se-Asia Tenggara.

"Sejalan dengan pemerintah dan rekan-rekan semua kita berada rangking satu di Asia Tenggara untuk penanganan COVID-19 terbaik. Angka ini menjadi sesuatu yang bisa menjadi kebanggaan kita. Namun tak boleh lengah, kalau kita abai, risiko terjadi gelombang tiga bisa terjadi," ujarnya.

Selain memimpin rapat bersama Forkopimda Sumut, Panglima TNI dan Kapolri juga meninjau vaksinasi massal di Lapangan Benteng Kota Medan, yang diikuti pada 33 kabupaten/kota di Sumut.

Sigit juga menyempatkan waktu untuk menyapa beberapa perwakilan secara virtual. Dalam kesempatan itu yang menjadi perhatian Sigit salah satunya adalah soal jumlah dan stok vaksin, serta pelaksanaan pembelajaran tatap muka.