Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI bakal kembali menggelar acara nikah massal, tepatnya di penghujung tahun 2019. Program nikah massal dilakukan untuk membantu warga Jakarta yang tidak mampu menggelar pernikahan secara pribadi. Sebab, biaya pernikahan di Ibu Kota cukup mahal. 

Kepala Biro Dikmental DKI Hendra Hidayat bilang, jumlah pasangan yang dinikahkan sebanyak 631 pasangan. 

"Kalau tahun kemarin 500an, sekarang lebih banyak sampai 631 pasangan," ungkap Hendra saat ditemui di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Desember. 

Sebenarnya, kata Hendra jumlah peserta yang berminat untuk mengikuti nikah massal lebih banyak dari yang telah ditetapkan Pemprov DKI.

"Tapi, mereka ada yang tinggal di jakarta tapi KTP DKI belum ada, atau dari luar Jakarta. Nah itu kan agak sulit," ucap dia. 

Lokasi acara nikah massal yang digelar di malam tahun baru ini berbeda dengan tahun lalu. Jika sebelumnya digelar di bekas Lapangan Parkir Thamrin 10, Jalan MH Thamrin, nikah massal tahun ini digelar di halaman Gedung Balai Kota DKI. 

"Kita lebih enak ngadain di sini (halaman Balai Kota), lebih nyaman tempat. Kalau di sana (Thamrin 10) sudah agak gimana ya," ucap dia. 

Hendra bilang, secara garis besar, konsep nikah massal sama dengan tahun lalu. Kegiatan sakral ini akan menghadirkan seorang tokoh agama yang akan memberikan nasihat pernikahan.  

Masing-masing pasangan akan diberi bingkisan serta bantuan mahar sebesar Rp1 juta. Anggaran itu berasal dari Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (Bazis) DKI. 

Seperti tahun lalu, acara nikah massal tahun ini juga disertai dengan bazar yang berjejer di depan Gedung Balai Kota DKI. 

"Ada kemungkinan, rencana awal (Jalan) depan Balai Kota ditutup, sementara yang bagian Monas dibuka," tutup dia.