Bagikan:

JAKARTA - Adjid Effendi dan Rimih menjadi peserta nikah massal di Balai Kota DKI dengan usia yang paling tua pada malam tahun baru ini. Adjid berumur 77 tahun, sementara Rimih 55 tahun. 

Ditemani keluarga, Adjid dan Rimih berangkat dari kediaman di bilangan Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur. 

Adjid dan Rimih ini merasa tak perlu mengenakan busana khas pengantin baru. Di malam pengesahan rumah tangga mereka, Adjid mengenakan kemeja batik berwarna cokelat, celana bahan hitam, peci, dan sepatu pantofel. 

Rimih pun begitu. Ia hanya mengenakan setelah kebaya encim biru, kerudung merah, dan sepatu tanpa hak. Ia juga tak mau mengenakan riasan wajah berlebihan. Bedak dan lipstik sudah cukup untuk melengkapi prosesi nikahnya. 

Tangan Rimih setia memegang lengan Adjid yang sudah renta ketika berjalan. Ketika ditanya lebih dalam soal kisah cinta mereka, Rimin mengakui mereka sebenarnya telah menikah secara siri sejak tahun 2014. 

"Kita sudah akad (secara siri) di Cirebon. Kami sudah kenal lama karena satu perusahaan. Tapi, karena saat itu istrinya yang sebelumnya sudah almarhum, jadi ya sudah (memutuskan untuk menikah lagi)," tutur Rimih di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 31 Desember. 

Para peserta nikah massal (Diah Ayu Wardani/VOI)

Tahun lalu, Rimih mendengar kabar dari Ketua RT setempat bahwa Pemprov DKI memfasilitasi pasangan untuk nikah massal. Namun, mereka baru mendapat kesempatan untuk mendaftar nikah isbat. 

"Tahun lalu saya repot kerja di perusahaan garmen," ungkap dia. 

Lima tahun berselang setelah nikah siri, akhirnya kedua pasangan ini bisa mempunyai dokumen pernikahan yang dinyatakan sah dan memiliki kekuatan hukum dari Pengadilan Agama. 

Sebagai informasi, Pemprov DKI menggelar acara nikah massal untuk membantu warga Jakarta yang tidak mampu menggelar pernikahan secara pribadi. Sebab, biaya pernikahan di Ibu Kota cukup mahal. 

Jika tahun sebelumnya acara nikah massal diadakan di Lapangan Parkir Thamrin 10, tahun ini acara tersebut diselenggarakan di Halaman Balai Kota DKI. Acara nikah massal dibuka dengan pertunjukan Marawis, Band Akustik, dan Rebana Hadroh pada pukul 17.00 WIB. 

Peserta nikah massal sebanyak 633 pasang, yang terdiri atas pernikahan baru sebanyak 143 pasang dan isbat nikah sebanyak 490 pasang. 

Seluruh peserta akan mendapatkan gratis biaya nikah dan biaya itsbat nikah, uang mahar senilai Rp1 juta dan bingkisan pernikahan.