Bagikan:

JAKARTA - Korea Utara tampak meningkatkan upaya mereka membendung pandemi COVID-19. Hal itu terlihat dari kesigapan Kepala Negara Nominal Korea Utara (Korut) Choe Ryong Hae yang terjun langsung memeriksa keadaan perbatasan di dekat Kota Kaesong. Korea menggencarkan persiapan kuncitaranya meski kasus COVID-19 pertama belum terkonfirmasi. 

Seperti diwartakan media Pemerintah Korut, KCNA, yang dikutip Reuters, sebelumnya Korut mengklaim bahwa negaranya tidak memiliki kasus COVID-19. Namun keadaan kini berbalik, pemerintah mengunci ketat Kota Kaesong yang berdekatan dengan perbatasan Korea Selatan (Korsel). 

Menurut pejabat Seoul, seorang pria (24) asal Korut yang membelot ke Korsel pada 2017 telah kembali ke Korut. Ia dianggap sebagai orang yang membawa virus corona baru ke Korut. Tapi menurut pejabat Korsel, ia kembali ke Korut setelah tersandung masalah kejahatan seksual di Negeri Ginseng. 

Hingga kini Korut belum secara resmi mengonfirmasi bahwa pria tersebut dinyatakan positif COVID-19. Meski demikian, pria tersebut telah menunjukkan gejala-gejala dari COVID-19. 

Sementara itu para pejabat kesehatan Korsel berkeras pria itu tak memiliki gejala COVID-19 sebelum melintasi perbatasan. Buktinya, ada dua orang yang berkontak dengannya dinyatakan negatif.

Korut bersiap

Choe Ryong Hae, yang juga memegang jabatan sebagai Presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi, telah mengunjungi Kota Kaesong dan distrik terdekatnya. Ia memastikan langkah-langkah pencegahan virus akan terus dilakukan, kata kantor berita resmi KCNA.

Dalam pengejawantahan kebijakan itu, Choe Ryong Hae juga diketahui membuat pos pemeriksaan anti-epidemi yang didirikan di sekitar Kota Kaesong. Ia juga diketahui akan mempelajari secara rinci tentang program anti-epidemi. Sementara dia memastikan bahwa pasokan bahan medis dan makanan akan selalu siap selama lockdown diberlakukan.

"Dia menekankan bahwa desinfeksi dan karantina harus dilakukan secara ketat karena persediaan termasuk makanan dan obat-obatan disediakan untuk warga Kaesong," tulis KCNA.

Koran resmi Pemerintah Korut, Rodong Sinmun, juga menyerukan langkah-langkah menyeluruh untuk mencegah penularan virus. Terdapat peringatan bahwa masyarakat jangan lalai untuk menekan penularan virus tersebut. 

"Meskipun tidak ada infeksi tunggal di negara kita, saat lalai dapat menyebabkan krisis fatal yang tidak dapat kita bayangkan atau perbaiki," tulis surat kabar itu. 

Rodong Sinmun juga menulis bahwa petugas kesehatan masyarakat berusaha keras untuk memastikan bahwa pemeriksaan medis terhadap karyawan lembaga, perusahaan dan penduduk diintensifkan. Semua orang diwajibkan memakai masker dan mendisinfeksi tangan. 

Para pejabat di bidang inspeksi dan karantina untuk ekspor dan impor di seluruh negeri secara ketat mematuhi aturan anti-epidemi. Mereka melakukan pemeriksaan yang lebih terhadap barang-barang impor dan memastikan barang yang dikirim dalam keadaan steril.