COVID-19 Mengoyak Pariwisata Belgia
Pemandangan Kota Brugge (Daniƫl van der Kolk/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Kebijakan pembatasan wilayah atau lockdown sudah terbukti baik untuk menahan laju dari pandemi COVID-19. Jikalau ditelusuri, tak hanya penyebaran virus dari Wuhan saja yang dapat ditahan. Sedihnya, pundi-pundi pendapatan melimpah dari sektor pariwisata ikut-ikutan tertahan.

Di antara negara-negara yang mengandalkan pariwisata sebagai ujung tombak sumber pendapatan, ada Belgia yang mengisi salah satu daftarnya. Bagaimana tidak, pusat kota bersejarah di Belgia, Brugge dan Brussel sehari-harinya penuh dengan wisatawan dari berbagai belahan dunia. Akibat COVID-19, pusat atraksi wisata tersebut menjadi sepi dan sunyi.

Melansir Reuters, COVID-19 sudah tentu menjadi pukulan telak bagi industri pariwisata di Belgia. Brugge, misalnya. Kota tersebut hampir sepenuhnya bergantung pada delapan juta pengunjung dengan pundi-pundi pendapatan hingga menyentuh angka 750 juta euro tiap tahunnya. Kini, mereka tak punya siasat apa-apa selain meratapi alun-alun kota yang kosong.

"Tidak ada lagi turis, Tidak ada yang datang ke Brugge lagi," kata Walikota Brugge Dirk De Fauw.

De Fauw juga mengatakan, dahulu pada maret 2016 pernah juga terdapat kejadian bom bunuh diri di Brussel yang membuat kunjungan wisatawan menjadi sepi. Namun, jika dibandingkan dengan COVID-19, peristiwa pada tahun 2016 itu, sekilas tak ada apa-apanya.

Tak hanya itu, secara keseluruhan pandemi COVID-19 telah membuat Belgia merugi hingga 1 miliar euro tiap bulannya. Perihal kerugian pun, salah satu yang terdampak ialah pengusaha restoran di Brussel, Marc Van Muylders. Ia mengungkap COVID-19 membuat usahanya mengalami masa-masa kritis.

“Dampaknya sangat besar,” kata Marc. Sementara itu, pemerintah Belgia pada pekan lalu telah memperpanjang lockdown sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona hingga 3 Mei.

Menariknya, empunya kebijakan telah melonggarkan sedikit kebijakan lockdown dengan mulai mengizinkan toko-toko tertentu beserta taman kota untuk kembali buka. Namun, dengan satu catatan, yaitu warga Belgia harus mengenakan masker saat keluar rumah dan menerapkan aturan physical distancing.