Menapaki Sebagian Jejak Rekam Gorillaz dalam Dokumenter Spesial
Gorillaz (gorillaz.com)

Bagikan:

JAKARTA - Band virtual Gorillaz akan menayangkan sebuah film dokumenter yang bercerita tentang proses di balik layar pembuatan dua album terakhir mereka. Diberi judul Reject False Icons, film dokumenter ini hanya ditayangkan satu hari yaitu 16 Desember mendatang.

Reject False Icons akan menampilkan jeda waktu dari pembuatan album Humanz yang dirilis pada 2017 dan The Now Now (2018) serta berisi footage tur dunia mereka yaitu saat festival Demon Dayz di Inggris dan Amerika Serikat. Film ini disutradarai oleh Denholm Hewlett, putra dari James Hewlett. 

Damon Albarn dan James sebagai pemrakarsa Gorillaz menulis sebuah pernyataan terkait perilisan film dokumenter ini, bunyinya; "Perjalanan mendalam masuk ke dalam dunia Gorillaz dan keluarga yang luas... termasuk footage yang tidak pernah ditampilkan, ketika virtual bertemu dunia nyata." 

Ini kali pertama Gorillaz memproduksi sebuah dokumenter setelah lebih dari 20 tahun berkarier di industri musik. Konsep virtual yang mereka tawarkan memang unik dibandingkan band pada umumnya.

Dalam film dokumenter ini, band peraih Grammy Award turut menampilkan musisi-musisi kolaborator dalam album Gorillaz, di antaranya Vince Staples, Pusha T, DRAM, De La Soul, Jean-Michel Jarre, Jamie Principle, Yasiin Bey, Kelela, Noel Gallagher dan masih banyak lagi. Film dokumenter yang direkam lebih dari tiga tahun ini merupakan produksi Gorillaz Productions, Eleven, Trafalgar Releasing, dan Warner Music Production.

Tiket Reject False Icons akan dijual lewat situs resmi film ini pada 27 November. Semua informasi mengenai screening termasuk bioskop yang menayangkan juga akan diinformasikan lewat situs tersebut.

Sementara itu baru-baru ini, Gorillaz meluncurkan figur Gorillaz yang diberi nama 2D. Pre-order dibuka sejak 14 November lalu dan terjual habis hanya beberapa menit. Damon Albarn juga sempat mengungkap dirinya punya rencana untuk merekam album baru Gorillaz, tetapi ia akan lebih dulu fokus pada penyelesaian album The Good, The Bad & The Queen, proyek musikalnya yang lain.