Asap yang Mengepul di DPR karena Sistem Aerosol Pemadam Kebakaran yang Eror
Pengamanan gedung Nusantara III setelah munculnya asap aerosol (Foto: Gabriella Thesa Widiari)

Bagikan:

JAKARTA - Jelang siang tadi, asap mengepul di Gedung Nusantara III DPR RI. Penghuni gedung itu sempat panik dan mengira ada kebakaran. 

Namun, asap ini muncul bukan karena ada api. Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar memastikan, tidak ada kebakaran di gedung parlemen ini.

Kepulan asap tersebut, kata Indra, keluar karena erornya sistem aerosol pemadam kebakaran yang terpasang di koridor lantai 2, Gedung Nusantara III DPR RI.

"Tadi di koridor lantai 2 aerosol berfungsi tanpa sebab jelas," katanya saat memberikan keterangan pers di Media Center, Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 24 Februari.

Konferensi pers tentang kemunculan asap di gedung Nusantara III DPR (Gabriella Thesa Widiari)

Dia menambahkan, sistem pemadam kebakaran yang ada di gedung ini dirancang sangat sensitif terhadap panas atau api. Sehingga, sistem ini segera mengeluarkan asap ketika ada temuan panas atau api.

Namun, asap aerosol yang muncul hari ini, disebabkan bukan karena adanya titik panas atau api. Tapi karena sistem yang eror.

Indra menjelaskan, dari peristiwa yang terjadi ini tidak ada kendala atau kerugian yang terjadi. 

"Tapi teman-teman sedang meneliti mengapa ini (sistem aerosol) terpicu mengeluarkan asap. Jadi yang terjadi adalah suatu sistem yang eror," kata Indra.

Suasana saat gedung Nusantara III DPR dikepung asap Gabriella Thesa Widiari)

Erornya sistem aerosol ini bukan terjadi pertama kalinya. Indra mencatat, sudah ada tiga kali peristiwa serupa terjadi. Dia pun akan mengevaluasi kembali sistem aerosol yang terpasang di gedung parlemen.

"Eror sistem ini akan kita evaluasi ke depannya, apakah yang terlalu sensitif ini harus kita pertahankan atau kita turunkan," kata Indra.

Di tempat yang sama, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana menegaskan hal yang serupa dengan pemaparan Indra.

"Tidak ada api, tidak ada kebakaran, ini error system, teman kami sudah olah TKP untuk memastikan penyebab eror ini," ujarnya. (Gabriella Thesa Widiari)