Tiga WNI Awak Kapal Pesiar Diamond Princess Terinfeksi COVID-19
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengonfirmasi ada tiga orang dari 78 warga Indonesia (WNI) yang jadi awak kapal pesiar Diamond Princess terinfeksi virus corona atau COVID-19. 

Menurut Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, tiga orang tersebut kini sedang mendapatkan perawatan, walau dia tak menjelaskan lokasi rumah sakit secara detail.

"Betul, ada tiga yang sudah terkonfirmasi terinfeksi virus COVID-19. Mereka dirawat di rumah sakit," kata Teuku saat dikonfirmasi VOI lewat pesan singkat, Selasa, 18 Februari.

Beberapa waktu yang lalu, Kementerian Luar Negeri memastikan 78 WNI yang menjadi awak di kapal pesiar Jepang, Diamond Princess, negatif virus corona (COVID-19). Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha mengatakan, mereka semua dalam keadaan sehat. 

Saat karantina, KBRI Tokyo juga melakukan pemantauan terhadap kesehatan WNI di sana. Sebanyak 78 WNI itu dalam kondisi sehat, hanya saja mereka meminta bantuan untuk dikirimkan sejumlah logistik yang mereka inginkan, di antaranya mie instan dan cairan pereda masuk angin.

Kebutuhan logistik itu pun dikirimkan KBRI Tokyo, pada Rabu, 12 Februari. Mereka memberitahukan informasi itu ke Twitter resmi mereka, @KBRITokyo. Mereka mengunggah foto pengiriman logistik yang dibubuhi keterangan, "KBRI Tokyo (12Feb) mengantar cairan Pereda Masuk Angin yang diminta WNI yg sedang di atas kapal Diamond Princess yang sedang dikarantina utk observasi di Yokohama, sekaligus Mie Instan dan Vitamin C. Foto: barang diantar staf KBRI Tokyo ke petugas pelabuhan."

Sebelumnya, kapal pesiar Diamond Princess jadi sorotan dunia. Sebab, kapal yang berlabuh di Yokohama, Jepang tersebut ditemukan kasus virus corona atau COVID-19. Sebanyak 175 orang dari 3.700 orang yang ada di kapal itu sudah terinfeksi virus tersebut.

Kapal ini kemudian menjadi tempat karantina virus corona setelah salah satu penumpang yang turun di Hong Kong dinyatakan positif virus tersebut pada Januari. Kapal pesiar itu kemudian dikarantina di tengah perjalanan mereka di lepas pantai Yokohama sejak 3 Februari lalu, tetapi kini dibolehkan berlabuh untuk proses pemindahan penumpang yang terinfeksi ke tempat isolasi.

Lewat pernyataan resmi pihak perusahaan Princess Cruises yang diunggah di situs mereka, menjelaskan semua anggota kru yang telah diperiksa kesehatannya oleh Kementerian Kesehatan Jepang, kemudian mereka memenuhi tugas mereka seperti biasanya. "Sementara ketika tidak bekerja, anggota kru diminta berada di kabin mereka," tulis pihak perusahaan.