Tempat di Mana Kita Bisa Mendapat Obat Kuat
Penjual obat kuat di wilayah Hayam Wuruk (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

Kita telah melihat pemain-pemain besar dalam industri obat kuat lewat artikel "Para Pemain dalam Industri Obat Kuat". Bagian dari Tulisan Seri khas VOI, "Kuat karena Obat", kali ini kita cari tahu, di mana saja kita bisa mendapat obat kuat. Kita lihat juga rahasia di balik penomoran warung-warung obat kuat pinggiran.

"When you are fuckin*, you are forgiving."

Kalimat yang dilontarkan aktor kocak Chris Rock di atas barangkali dapat menggambarkan seberapa penting peran seks dalam merajut kehidupan antarmanusia. Tak cuma kelakar Chris. Pendiri Majalah Playboy Hugh Hefner juga pernah mengungkap narasi sama tentang pentingnya seks bagi peradaban umat manusia.

"Kekuatan peradaban utama di dunia bukanlah agama. Itu adalah seks," kata Hefner dalam kutipannya yang masyhur. Jika yang dimaksud Hefner adalah kemampuan manusia bereproduksi. Semua pasti sepakat. Selebihnya, boleh diperdebatkan.

Dalam seks, keperkasaan jadi bagian penting. Ada satu titik bernama orgasme yang idealnya harus dicapai sepasang laki-laki dan perempuan dalam sebuah persenggamaan. Masalahnya, keperkasaan bukan milik semua orang.

Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi vitalitas, baik psikologis atau pun medis. Obat kuat mengisi lubang itu. Lalu, di mana kita dapat membeli obat kuat?

Obat jalanan

Mencari obat kuat di Jakarta bukan perkara sulit. Kami mencobanya, menyambangi sejumlah titik di mana penjualan obat marak: Jatinegara, Jakarta Timur hingga Hayam Wuruk dan Mangga Besar di Jakarta Barat.

Di sepanjang Jalan Raya Hayam Wuruk hingga Glodok, misalnya. Di malam hari, kios-kios penjual obat kuat rutin menggelar dagangan, sewaktu dengan para pekerja seks komersial (PSK) beroperasi di lokalisasi sekitar.

Koleksi obat kuat yang ditawarkan pun beragam, mulai dari Viagra, Cialis, hingga merek-merek lokal macam Jaguar. Harga jualnya pun beragam. Pil biru Viagra dijual dengan harga Rp50 ribu per butir. Sementara Cialis dibanderol dengan harga Rp25 ribu per butir.

Transaksi obat kuat di wilayah Jatinegara, Jakarta Timur (Irfan Meidianto/VOI)

Kios-kios obat kuat jalanan memiliki ciri khas yang unik. Soal penamaan, misalnya. Kios-kios biasanya menyematkan merek-merek populer di gerobak mereka. Ada yang mencatut nama Pil Biru Viagra, ada yang menyematkan obat perkasa Chiang-ta, atau yang menulis Vimax di gerobaknya. Hal ini penting untuk mempertegas barang jualan mereka. Ini juga penting untuk calon pembeli mengidentifikasi dagangan mereka.

Selain itu, soal nomorisasi kios. Selain memudahkan pembeli mengidentifikasi kios obat kuat mereka, penomoran juga penting untuk memudahkan jika pelanggan ingin kembali membeli obat kuat di kios mereka pada waktu mendatang. Bagaimana pun, kepercayaan adalah perkara krusial dalam bisnis ini. Selain itu, penomoran juga penting untuk memudahkan bandar besar mengelola kios-kios tersebut.

"Ada kan (bos besar). Distribusinya sama (warung-warung) dari tempat yang sama ambilnya," tutur Martin, seorang pedagang di Jatinegara, Jakarta Timur yang kami temui. Sayang, Martin menolak menceritakan lebih lanjut perihal distributor besar yang ia maksud.

Klinik

Selain jalanan, tempat mencari obat kuat lainnya adalah klinik. Dokter Boyke Dian Nugraha mengatakan, klinik menawarkan sebuah keunggulan untuk menangani permasalahan vitalitas. Di Klinik Pasutri miliknya, misal. Dokter Boyke mengatakan, pendalaman klinis akan dilakukan terlebih dulu sebelum memutuskan langkah apa yang dapat diambil.

Di kliniknya, Boyke kerap didatangi pasien-pasien dengan masalah seksual. Berbeda dengan yang datang ke kios jalanan, mereka yang datang ke klinik Boyke biasanya menderita gangguan seksual karena kondisi medis. Dan Boyke mengaku tetap mengedepankan perubahan perilaku secara alamiah untuk menangani persoalan vitalitas pasiennya. Pun jika ada treatment yang perlu dilakukan, Boyke akan mengedepankan fisioterapi dan penggunaan bahan herbal.

"Jadi kita lebih kepada konseling, menerapkan pola hidup sehat, obat-obatan herbal, fisioterapi itu satu paket supaya sembuh tidak ketergantungan pada obat," kata Boyke ditemui VOI beberapa waktu lalu.

Dokter Boyke Dian Nugraha (Irfan Meidianto/VOI

Di zaman sekarang, obat kuat muncul karena kebutuhan. Zaman mendorong orang hidup dengan pola yang tak sehat. Rutinitas dan kesibukan menyingkirkan kebiasaan berolahraga. Lalu-lalang manusia dan perkembangan transportasi secara ajaib bukannya menambah daya gerak manusia, tapi malah menguranginya. Hal-hal semacam ini turut memengaruhi kemampuan seksual laki-laki.

"Jadi, begini, laki-laki di Indonesia ini sudah tidak sehat. Pola hidupnya tidak sehat. Pertama, makanannya. Apalagi pekerja milenial yang pulang malam itu makanannya sudah pasti instan," tutur Boyke.

"Kemudian, dia kurang berolahraga. Apalagi kalau di Bekasi. Dia tinggalnya di around Jakarta, pulang malam pasti enggak sempat berolahraga. Kemudian makanannya. Kemudian stresnya berkepanjangan," tambah Boyke.

Online

Online adalah dimensi termutakhir dalam permainan pasar obat kuat. Ada sejumlah keunggulan yang didapat dari membeli obat kuat secara online. Pertama, tentu saja menangani kecanggungan. Bagaimana pun, penggunaan obat kuat masih jadi perkara tabu. Dengan teknologi internet, seorang pembeli obat kuat dapat menghindari transaksi tatap muka dengan penjual.

Keunggulan lainnya adalah kemudahan. Teknologi pencarian Google memudahkan setiap orang mencari barang yang ia butuhkan di kios-kios virtual. Tak terkecuali obat kuat. Cukup ketik merek obat yang dicari dengan tambahan frasa "jual" di awal kalimat, maka Anda akan diantar ke berbagai situs penyedia obat kuat. Informasinya pun lengkap, mulai dari harga hingga khasiat.

Ada beberapa situs yang dapat kami rekomendasikan untuk transaksi yang lebih aman. Situs asmaraku.com atau k24klik.com dapat Anda kunjungi. Asmaraku adalah situs yang hadir sebagai solusi kecanggungan transaksi tatap muka. Situs ini berkembang pesat hingga memiliki aplikasi yang kini dapat diunduh via AppStore atau pun Google PlayStore.

Tak cuma Viagra dan Cialis. Beberapa merek lokal yang menonjol pun turut dijual. Sebut saja obat kuat Srongpas Ginseng, Hemaviton Stamina Plus, hingga suplemen penambah gairah Wish PROLQ. Harga yang ditawarkan pun beragam, berkisar di antara Rp30 ribu hingga Rp200 ribu. Sementara, K24klik adalah toko virtual yang jadi bagian dari brand apotek besar K24. Seperti Asmaraku, K24klik juga dapat diakses lewat situs atau pun aplikasi.

Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Ida Ruwaida Noor mengatakan, setiap produk obat kuat modern hari ini bermain dengan landasan yang sama, yakni ketidakpercayaan diri laki-laki. Menurutnya, ketidakpercayaan diri itu telah terbangun secara turun-temurun di tengah banyak laki-laki.

Tuntutan inilah yang menurut Ida membebani laki-laki. Kaum adam merasa perlu membuktikan keperkasaan hingga banyak dari mereka yang terjerumus dalam lingkaran setan penggunaan obat kuat dan sudut pandang seksual menyimpang. Penis, dengan segala simbol kekuatan turun-temurunnya seakan jadi variabel tunggal untuk hubungan seks yang berkualitas.

"Kelelakian harus dibuktikan dengan keperkasaan. Tidak hanya urusan perang, tetapi juga ranjang ... Sesat. Gagasan atas penis inilah sumber kekuasaan laki-laki," kata Ida dihubungi VOI beberapa waktu lalu.

Artikel Selanjutnya: Obat Kuat dan Asas Legalitasnya