Kepala BNPB Gagal Tinjau Lokasi Bencana karena Alami Kecelakaan Helikopter
Ilustrasi (Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Helikopter yang ditumpangi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo gagal terbang di Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Helikopter tersebut menyeret sejumlah kendaraan yang terparkir di sekitar lokasi penerbangan. Kecelakaan ini membuat rombongan Doni tak jadi meninjau bencana banjir dan longsor di Desa Lebo, Kepulauan Sangihe.

Kapusdatinkom BNPB Agus Wibowo mengatakan, seluruh penumpang yang ada di dalam helikopter itu selamat. Bahkan, setelah helikopter ini gagal terbang, penumpang yang terdiri Doni, Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe Jabes Gaghana, dan sejumlah orang lainnya, terekam menikmati kopi dan pisang goreng.

"Iya betul. Kepala BNPB aman dan selamat semua," kata Agus, ketika dikonfirmasi VOI, di Jakarta, Senin, 6 Januari.

Helikopter jenis Mi-35P Noreg HS-7154 gagal terbang pada Senin, 6 Januari, pukul 11.52 WITA. Saat itu, helikopter tersebut akan lepas landas di Lapangan Gesit Kelurahan Sawangbendar, Kecamatan Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe.

Foto kecelakaan helikopter yang mengangkut rombongan Kepala BNPB Letjen Doni Monardo (Foto: Istimewa)

Kapuspen TNI Brigjen Sisriadi, ketika dihubungi VOI, mengatakan, rombongan Doni Monardo ini tiba di Lapangan Gesit pada pukul 11.30 WITA. Kemudian, pukul 11.35 WITA, mesin helikopter dihidupkan, helikopter ini dipiloti Kapten Cpn Faris Affandi dan Copilot Lettu Cpn Erika.

Pukul 11.40 WITA, Doni bersama Rombongan sudah berada di dalam helikopter. Selang 10 menit kemudian, helikopter lepas landas dengan tujuan keberangkatan yakni Siau Kabupaten Sitaro. Namun, masalah mulai muncul pada helikopter itu. Helikopter tersebut tak memiliki power untuk naik dan hanya terbang rendah.

Sehingga, tiba-tiba menukik mundur sehingga bagian ujung dari sayap kiri helikopter mengait  bagian depan mobil dinas Palaksa Lanal Tahuna Letkol Laut (P) Christian jenis Suzuki Ertiga warna biru Noreg 6304-VIII yang diparkir di pinggir kanan Lapangan Gesit. Mobil pun terangkat setinggi kurang lebih 5 meter selama tiga menit.

Setelah sempat diseret, lanjut Sisriadi, mobil dinas tersebut terlepas dan jatuh ke tanah yang diikuti dengan jatuhnya tangki cadangan aftur di sayap kiri dan menimpa bagian belakang mobil dinas Pemda Sangihe jenis Toyota Rush Nopol DL 1470 A.

"Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dari insiden kecelakaan ini," jelasnya.

Dugaan sementara, menurut Sisriadi, informasi dari pilot helikopter Kapten Cpn Faris Affandi, kendala yang dihadapi helikopter ini hingga tak memiliki tenaga untuk mengangkat pesawat karena adanya perubahan cuaca dan adanya embusan angin kencang secara tiba-tiba.