JAKARTA - Atletico Madrid secara dramatis menyingkirkan Inter Milan setelah menang 3-2 (2-1) lewat drama adu penalti di laga kedua 16 besar Liga Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Kamis, 14 Maret 2024 dini hari WIB. Kegagalan penalti Lautaro Martinez menjadikan Atletico sebagai tim terakhir yang lolos ke perempat final.
Inter menjadi korban aturan anyar gol tandang UEFA. Di kompetisi Eropa 2023/2024, gol tandang sudah tidak berlaku lagi. Dengan demikian, kekalahan 2-1 Inter pada laga kedua tidak secara otomatis meloloskan mereka ke perempat final meski pada due pertama menang 1-0.
Di aturan lama, Inter yang lolos dengan agregat 2-2 karena tim asuhan Simone Inzaghi mampu mencetak gol di laga tandang.
Namun dengan adanya aturan baru yang menghapus keuntungan gol tandang menjadikan pertandingan di Metropolitano harus dilanjutkan dengan extra time. Karena tidak ada gol yang tercipta, pertandingan diakhiri dengan adu penalti.
Sayangnya eksekusi penalti Lautaro Martinez gagal sehingga Inter tersingkir. Atletico yang akhirnya lolos ke perempat final.
Atletico menjadi tim ketiga dari La Liga Spanyol setelah Real Madrid dan Barcelona yang meraih tiket ke delapan besar. Ini juga menjadikan La Liga menyumbang tim paling banyak di babak tersebut.
Sebaliknya, tidak ada wakil Serie A Italia. Inter menjadi harapan terakhir setelah kegagalan Napoli yang juga disingkirkan wakil La Liga, Barca. Namun tim asuhan Simone Inzaghi yang musim lalu mencapai final pun hanya mampu bertahan sampai 16 besar.
Di pertandingan itu, Inter sesungguhnya mengawalinya dengan sangat baik. Mereka mampu memainkan sepak bola menyerang yang apik.
Baik Inter maupun Atletico memiliki penguasaan bola yang seimbang sehingga kedua tim silih-berganti melakukan tekanan.
Inter unggul lebih dulu saat Federico Dimarco mencetak gol pada menit 33. Dimarco berhasil menuntaskan assist dari Nicolo Barella.
Namun keunggulan Inter tak bertahan lama. Pasukan Diego Simeone menunjukkan respons positif dengan menyamakan skor hanya dalam tempo dua menit. Gol tuan rumah dihasilkan striker Antoine Griezmann.
Berawal dari blunder bek Benjamin Pavard yang gagal mengamankan bola yang meluncur ke gawang Nerazzurri.
Bola liar itu kemudian dikuasai Griezmann yang kemudian dengan mudah menaklukkan kiper Yann Sommer.
Skor berubah 1-1 dan bertahan sampai turun minum. Pasalnya tidak ada lagi gol yang tercipta di babak pertama.
Memasuki babak kedua, Inter lebih fokus pada pertahanan. Ini menjadikan Atletico bisa menekan Inter. Hanya saja serangan Los Rojiblancos selalu gagal.
Saat pertandingan diperkirakan berakhir imbang, Atletico berhasil membobol gawang lawan di menit 87. Gol menjelang akhir pertandingan diciptakan Memphis Depay yang menyambut umpan matang Koke.
Skor menjadi 2-1 untuk Atletico dan bertahan sampai akhir laga yang dilanjutkan dengan extra time. Karena tidak ada gol yang tercipta, pertandingan diselesaikan lewat adu penalti.
Striker veteran Inter Alexis Sanchez menjadi pemain pertama yang gagal menuntaskan eksekusi. Kegagalan Sanchez diikuti Davy Klaassen. Semua eksekusi itu bisa diblok kiper Jan Oblak.
اقرأ أيضا:
Martinez yang menjadi penendang kelima diharapkan membuka harapan Inter. Namun tendangan striker tim nasional Argentina ini malah melebar.
Penendang kelima Atletico tidak dilakukan lagi karena mereka sudah unggul 3-2. Dari pihak tuan rumah hanya Saul Niguez yang gagal menuntaskan eksekusi. Atletico pun menjadi tim terakhir yang merebut tiket ke perempat final.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)