أنشرها:

JAKARTA - Pasangan senior Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, mampu mempertahankan posisi mereka di posisi lima besar peringkat BWF. Pencapaian luar biasa karena ganda yang dijuluki The Daddies itu dikepung pemain-pemain muda.

Hendra mengatakan, meskipun peringkat mereka turun ke posisi lima, hal itu tetap pencapaian yang sudah baik dan patut dibanggakan. Apalagi jika melihat persaingan di sektor ganda putra.

"Peringkat turun ke lima, kalau buat saya di 'Top Five' sudah bagus. Realistis saja, yang penting di tiap pertandingan masih bisa kasih yang terbaik," kata Hendra, seperti dikutip dari Antara.

Pergeseran peringkat BWF dinilai hal yang wajar. Pasalnya, BWF telah mengaktifkan kembali perolehan poin setelah dibekukan akibat pandemi COVID-19.

Berdasarkan data laman resmi BWF, saat ini pasangan Hendra/Ahsan menduduki peringkat kelima pada pekan ke-40.

Sebelumnya Hendra/Ahsan menikmati peringkat kedua dunia, namun posisi mereka harus tergerus pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang merangsek menggantikan The Daddies.

Posisi mereka kembali berubah pada pekan ke-36 dengan menempati peringkat empat setelah digeser oleh ganda putra peraih medali emas Olimpiade Tokyo Lee Yang/Wang Chi Lin asal Taiwan.

"Wajar ya peringkatnya pada turun karena tahun ini poin-poin sudah unfreeze. Sekarang masih oke lah. Lihat nanti peluangnya seperti apa di tur Eropa, optimistis bisa lolos dari (potensi bertemu) teman sendiri," ujar Hendra.

Degradasi tak hanya dialami oleh The Daddies, tapi juga Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Pasangan yang sempat menjadi nomor satu dunia itu kini berada di posisi ketiga.

Meski demikian, Hendra yakin masih ada potensi Kevin/Marcus untuk kembali ke peringkat satu dunia. Kuncinya tampil konsisten di setiap turnamen.

"Harapannya tahun ini ada yang naik ke peringkat satu lagi, siapa pun lah. Kalau Minions saya melihatnya masih optimistis," pungkas Hendra.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)