Cerita Puan Tanya Jokowi Soal Kapan Mau Resmikan Renovasi Pasar Gedhe Klaten
JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani meresmikan Pasar Gedhe Klaten, Jawa Tengah yang baru selesai direnovasi. Di hadapan para pedagang pasar, Puan menyebut perbaikan pasar berguna untuk kemajuan ekonomi rakyat.
Setelah selesai direnovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), Pasar Gedhe Klaten kini menjadi pasar semi modern dengan eskalator dan travelator pertama yang menggunakan tenaga surya.
Di awal sambutannya, Puan menyebut bahwa peresmian Pasar Gedhe Klaten sudah ditunggu-tunggu masyarakat. Bahkan ia sempat menanyakan kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri PUPR Basuki Hadimulyono terkait waktu peresmiannya.
“Saya ingin sampaikan bahwa Pasar Gedhe ini sudah ditunggu sejak beberapa bulan lalu. Saya sempat berbicara kepada Presiden dan Pak Menteri kapan bisa diresmikan. Atau memang Presiden sendiri yang meresmikan tapi malah saya sebagai Ketua DPR yang dipersilakan," kata Puan saat meresmikan Pasar Gedhe Klaten.
Proses pembangunan Pasar Gedhe Klaten dengan nilai anggaran Rp93 miliar tersebut dibagi menjadi 2 tahap dan 4 gedung, dengan total luas bangunan 16.247 meter persegi dan luas tanah 22.378 meter persegi. Untuk gedung A Memiliki 466 LOS dan 314 Kios, Gedung B Memiliki 152 LOS dan 46 Kios, Gedung C memiliki jumlah 54 Kios dan Gedung D memiliki jumlah 28 Kios.
"Alhamdulilah hari ini saya ucapkan terima kasih kepada Presiden dan KemenPUPR, hari ini saya resmikan Pasar Gedhe yang ada di Klaten," tutur Puan.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini pun mengatakan, pasar merupakan cerminan dari ekonomi sebuah daerah. Ketika pasar di sebuah daerah itu ramai, kata Puan, maka artinya ekonomi daerah sedang bergerak.
"Tetapi kita jangan lupa bahwa di dalam pasar juga terkandung harapan bagi ekonomi di sebuah daerah," ungkapnya.
Puan mencontohkan seperti di Pasar Gedhe Klaten yang usai direnovasi, kini menjadi pasar semi modern yang semakin rapih, bersih, nyaman bagi pembeli dan pedagang dalam proses bertransaksi.
"Itu semua membawa harapan agar InsyaAllah kegiatan ekonomi di Klaten makin maju, makin unggul, dan tentu agar rakyatnya makin sejahtera," sebut Puan.
Puan lantas menyinggung dua tulisan yang berada di sisi depan Pasar Gedhe Klaten. Kedua tulisan itu menyebut ungkapan ‘Pasare Resik, Rejekine Apik dan Bangkit Pedagange, Bangkit Ekonomine’.
"Kedua kalimat ini adalah harapan kita semua untuk Klaten yang terkandung di Pasar Gedhe," terang Puan.
Di samping itu, Puan menjelaskan bahwa usia direnovasi, Pasar Gedhe Klaten kini mampu memiliki Los untuk 248 pedagang, Kios untuk 217 pedagang dan Oprokan atau Plataran pasar yang mampu menampung kurang dari 400 pedagang.
"Sekarang saya ingin mengajak kita semua untuk bergotong royong menjaga Pasar Gedhe Klaten setelah direnovasi, jaga kebersihannya, jaga keamanannya, jaga kenyamanannya," paparnya.
اقرأ أيضا:
"Ingat bahwa di Pasar Gedhe Klaten terkandung harapan untuk kemajuan dan keunggulan ekonomi rakyat Klaten," sambung cucu Bung Karno itu.
Puan juga berpesan kepada pengelola Pasar Gedhe Klaten agar melayani dengan baik. Selain itu agar selalu memperhatikan keluhan dan masukan dari para pedagang.
"Untuk pihak pengelola pasar, saya harap para pedagang dan pembeli dapat dilayani dengan baik, terutama kalau ada yang dirasa kurang atau ada yang rusak tolong segera ditanggapi dan diselesaikan," harap Puan.
"Karena pasar tanpa pedagang dan pembeli itu bukanlah pasar jadi kita harus berikan yang terbaik untuk mereka," tambahnya.
Tidak ketinggalan, Puan pun kemudian menjajal eskalator dan travelator bertenaga surya hingga ke lantai 3 gedung. Ia mengatakan, teknologi ini akan menjadi pelopor bagi pasar-pasar lain dalam menyongsong peralihan zaman.
"Ini akan menjadi percontohan yang akan dibangun PUPR di mana-mana di Indonesia akan seperti ini. Kalau nanti pun bersebelahan dengan mal, tidak masalah karena Pasae Gedhe sudah jadi ikon Klaten," jelas Puan.
Di lantai 3, mantan Menko PMK itu pun menghampiri kios pedagang beras milik Pak Win. Di kios ini, Puan membeli beras merah sebanyak 2 kilogram seharga Rp 50 ribu sambil menanyakan pemilik kios perihal Pasar Gedhe yang telah direnovasi.
"Sekarang bersih setelah renovasi dulu kumuh sekali bahkan sekarang pengunjung jadi kembali ramai. Saya berterima kasih renovasi ini karena banyak kelebihannya sekarang," ujar Pak Win.