PM Italia Sebut Kemitraan dengan China Lebih Penting Dibanding Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI)
JAKARTA - Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni pada Hari Minggu mengatakan, ada lebih banyak hal dalam hubungan Italia dengan China daripada Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI), mengatakan keputusan akhir mengenai keanggotaan Italia di inisiatif tersebut akan diambil kemudian.
Media Italia sebelumnya melaporkan, Italia akan keluar dari BRI dan sebaliknya berupaya merevitalisasi perjanjian kemitraan strategis dengan China, yang bertujuan untuk mendorong kerja sama ekonomi, yang pertama kali ditandatangani pada tahun 2004.
"Ada negara-negara Eropa yang dalam beberapa tahun terakhir belum menjadi bagian dari Belt and Road namun mampu menjalin hubungan yang lebih baik (dengan Tiongkok) dibandingkan yang pernah kami lakukan," jelas PM Meloni pada konferensi pers di akhir KTT G20 di India, melansir Reuters 10 September.
PM Meloni bertemu dengan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang pada Hari Sabtu di sela-sela pertemuan G20, menggambarkan pembicaraan tersebut sebagai pembicaraan yang sopan dan konstruktif.
"Persoalannya, bagaimana menjamin kemitraan yang menguntungkan kedua belah pihak, mengesampingkan keputusan yang akan kita ambil terhadap BRI," imbuhnya.
PM Meloni mengatakan, Negeri Tirai Bambu telah memperbarui undangannya untuk mengunjungi Beijing, tetapi tanggalnya belum ditentukan.
Pemerintah Italia juga telah diundang ke Forum BRI yang akan diselenggarakan oleh Tiongkok pada Bulan Oktober, tambahnya.
اقرأ أيضا:
Diketahui, Italia adalah satu-satunya negara G7 yang menandatangani BRI, sebuah rencana perdagangan dan infrastruktur global yang meniru Jalur Sutra lama yang menghubungkan Kekaisaran Tiongkok dan Barat.
Italia akan menjadi Presiden G7 tahun depan dan menyusun kembali hubungannya dengan Beijing akan menenangkan sekutu-sekutu Baratnya, yang takut akan pengaruh Tiongkok, sekaligus mengurangi risiko reaksi balik dari Beijing.