G20 Sepakat Bentuk Gugus Tugas Pendanaan Kesehatan untuk Tangkal Pandemi di Masa Depan
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bersama dengan para menteri keuangan G20 sepakat untuk membentuk Gugus Tugas Pendanaan Kesehatan atau Finance Health Task Force sebagai sebuah mekanisme penanganan pandemi saat ini dan di masa mendatang.
“Persiapan untuk pandemi atau disebut pandemic preparedness sangat tergantung kepada pertama apakah akan ada kesepakatan mengenai protokol kesehatan antar negara. Yang kedua apakah tata kelolanya akan diatur seperti apa, karena kita punya WHO. Dan ketiga yang terpenting pendanaan,” ujar Menkeu Sri Mulyani dalam keterangan pers di Italia, Minggu 31 Oktober.
Menurut bendahara negara, inisiatif ini didorong oleh Presiden Joko Widodo yang menginginkan penguatan arsitektur kesehatan global. Dikatakan oleh Menkeu jika kolaborasi antarnegara dalam akses vaksin, protokol kesehatan, dan juga pendanaan menjadi sesuatu yang sangat krusial.
“Disepakai akan ada joint finance health task force atau dalam hal ini satuan kerja antara menteri keuangan dan menteri kesehatan di bawah G20 yang tujuannya adalah untuk menyiapkan prevention, preparedness, dan response dari pandemi yang task force ini dipimpin oleh Menteri Keuangan Indonesia dan Italia”, ujarnya.
Baca juga:
- Kacau! Serikat Pekerja Garuda Indonesia Pungut Iuran Rp500.000 per Bulan ke Pilot, Peter Gontha: Ada 1.500 Orang, Puluhan Tahun Duitnya ke Mana?
- Terlalu Besar, Pesawat Garuda Indonesia yang Disewa Jokowi Ternyata Pernah Buat Runway Bandara Halim Sobek 6 Meter
- Gandeng Jerman, Indonesia Buka Peluang jadi Negara Produsen Chip Dunia
Task force tersebut, menurut Menkeu, mendapatkan banyak dukungan pada pembahasan antar kepala negara. Peran Indonesia menjadi penting karena Indonesia merupakan negara yang besar dan mempunyai komitmen terhadap vaksinasi yang mencapai 70 persen.
"Di dalam pertemuan summit ini adalah deklarasi agar 70 persen penduduk dunia paling tidak pada pertengahan 2022 harus sudah divaksin atau 40 persen pada akhir tahun ini. Ini membutuhkan dukungan terutama negara miskin yang sekarang ini jumlah vaksinasinya masih sangat rendah”, ungkap Menkeu.
Sebagai informasi, ketidaksiapan dunia menghadapi pandemi COVID-19 telah menelan biaya hingga 12 triliun dolar AS dan 5 juta orang meninggal.