Perusahaan Perkebunan Sawit Milik Konglomerat TP Rachmat Raup Penjualan Rp5,1 Triliun dan Laba Rp424 Miliar di Kuartal III 2021
JAKARTA - Perusahaan perkebunan dan pengolahan sawit PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) membukukan peningkatan kinerja di sembilan bulan pertama tahun ini. Perusahaan milik konglomerat TP Rachmat ini berhasil meraup laba bersih sebesar R 424 miliar hingga kuartal III 2021, atau meningkat 162 persen dibandingkan periode sama tahun 2020.
Dalam laporan keuangan DSNG, dikutip Jumat 29 Oktober, dijelaskan bahwa peningkatan laba ini didorong oleh kenaikan harga crude palm oil (CPO) dan membaiknya kinerja usaha segmen produk kayu. Pada periode yang sama, harga CPO perusahaan terkerek sekitar 13 persen menjadi Rp8,7 juta per ton dibandingkan tahun lalu Rp7,7 juta per ton.
Kenaikan harga ini menjadi penopang penjualan CPO DSNG sehingga penjualan segmen sawit dapat naik 12 persen year on year (yoy) per kuartal III-2021. Padahal, volume penjualan CPO DSNG turun 5 persen menjadi 413.000 ton akibat penurunan produksi CPO.
Selama sembilan bulan pertama tahun 2021, Dharma Satya Nusantara mencatat penjualan Rp5,1 triliun, tumbuh 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penjualan kelapa sawit memberikan kontribusi 81 persen dari total penjualan DSNG atau sebesar Rp4,1 triliun.
Direktur Utama Dharma Satya Nusantara Andrianto Oetomo menjelaskan, peningkatan permintaan minyak nabati dunia selama kuartal kedua dan kuartal ketiga tahun ini serta krisis energi di beberapa negara ikut mendorong kenaikan harga CPO Dharma Satya Nusantara. Ia memperkirakan, harga CPO masih bakal mengalami reli hingga akhir tahun 2021.
Baca juga:
- Perusahaan yang Dimiliki Konglomerat TP Rachmat dan Boy Thohir Ini Hentikan Sementara Pabrik Anomia Anak Usaha
- Raih Laba Rp207 Miliar di Semester I 2021, Perusahaan Milik Konglomerat TP Rachmat Yakin Kinerjanya Tumbuh di Akhir Tahun
- Perusahaan Sawit Milik Konglomerat TP Rachmat Ini Raup Pendapatan Rp3,3 Triliun dan Laba Rp213 Miliar di Semester I 2021
"Potensi kenaikan ini menyusul adanya krisis energi di India dan China yang mendorong peningkatan ekspor. Di sisi lain, persediaan CPO yang terbatas karena adanya kekurangan pasok dari Malaysia terkait dengan isu kelangkaan tenaga kerja," Andrianto.
Sementara itu, untuk produk panel, membaiknya ekonomi Jepang ikut mendorong peningkatan volume penjualan sebesar 25 persen menjadi 80.000 m3 dengan kenaikan harga rata-rata sebesar 2 persen.
Per kuartal III 2021, DSNG mencatat pertumbuhan EBITDA sebesar 37 persen menjadi Rp1,3 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu Rp947 miliar. Dharma Satya Nusantara pun optimistis, kinerja keuangan tahun 2021 akan jauh lebih baik dari tahun 2020.