Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Minta Bupati Tuban Ajukan Soegondo Jadi Pahlawan Nasional
JAKARTA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky segera mengajukan nama Soegondo Djojopoespito sebagai Pahlawan Nasional.
"Soegondo Djojopoespito adalah pemuda asal Tuban yang memimpin Sidang Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928," ujarnya di Kabupaten Tuban, dilansir Antara, Kamis, 28 Oktober.
Dalam siaran pers diterima di Surabaya, Khofifah yang merupakan orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut berharap Bupati Lindra melengkapi berkas persyaratan pengajuannya ke pemerintah pusat.
Gubernur menyampaikan nama Soegondo sebenarnya pernah diajukan oleh Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta karena keberadaan makamnya di Yogya.
"Tapi dalam catatan yang sampai ke saya ada dokumennya yang belum lengkap. Jadi mohon berkas pengajuan segera diajukan oleh Pemkab Tuban dan dilengkapi kemudian diteruskan ke provinsi untuk segera diajukan ke dewan gelar nasional," ucap dia.
Baca juga:
- Resmikan Dermaga Moveable Bridge Pelabuhan Ketapang, Khofifah Optimistis Ekonomi dan Wisata Jatim Meningkat
- Gubernur Jatim Imbau Warga Tetap Tenang Antisipasi Potensi Gelombang Ketiga COVID-19
- Penanganan COVID-19 di Kota Kediri Dapat Pujian dari Gubernur Khofifah
- Antisipasi Bencana Alam, Gubernur Khofifah: Semua Harus Membangun Sinergi
Selain sebagai tokoh aktif Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), kata Khofifah, Soegondo Djojopoespito merupakan putra Jawa Timur yang berperan penting atau memberi inspirasi terhadap peristiwa Sumpah Pemuda sampai berhasil diikrarkan.
"Atas perjuangan tersebut, sudah sepatutnya kita mengusulkan beliau menjadi pahlawan nasional," kata mantan menteri sosial tersebut.
Di sisi lain, untuk tahun ini Gubernur Khofifah menyatakan dukungannya agar pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Syaikhona Kholil.
Syaikhona Kholil yang merupakan kiai kharismatik asal Bangkalan, Madura, tersebut merupakan salah seorang tokoh ulama yang dinilai mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan pendidikan Islam di Tanah Air.
Selain itu, kiai yang merupakan guru dari para ulama di tanah Jawa dan Madura itu juga berkontribusi dalam perjuangan melawan penjajah Belanda di masa perang merebut kemerdekaan Republik Indonesia.