Inggris Batal Terapkan Skema Pembayaran Makan Siang dengan Pengenalan Wajah, Ini Alasannya!
JAKARTA - Beberapa waktu lalu sekolah di Inggris berniat untuk mengadopsi skema pembayaran makan siang dengan pengenalan wajah, tetapi kini rencana tersebut telah dibatalkan.
Sekolah-sekolah di Inggris telah menghentikan peluncuran pemindaian pengenalan wajah besutan CRB Cunningham di kafetaria menyusul reaksi keras dari pengawas data dan pendukung privasi.
Information Commissioner's Office (ICO), pengatur privasi dan data Inggris, turun tangan setelah sembilan sekolah di North Ayrshire, Skotlandia, mulai memindai wajah siswa untuk menerima pembayaran makan siang sekolah.
Rencananya, lebih banyak sekolah akan menerapkan skema pembayaran baru itu. Sebab, alat ini diklaim cepat, dan tanpa memerlukan kontak fisik sehubungan dengan pandemi COVID-19.
Dikutip dari ZDNet, Selasa, 26 Oktober, namun, ICO dengan cepat mencatat bahwa di saat penegakan hukum dikritik habis-habisan karena menggunakan teknologi yang sama, menerapkannya di sekolah mungkin tidak disarankan.
Dikatakan ICO kepada The Guardian bahwa organisasi tersebut akan menghubungi Dewan North Ayrshire untuk membicarakan undang-undang perlindungan data mengenai anak di bawah umur dan untuk melihat apakah opsi pembayaran yang tidak terlalu mengganggu akan tersedia.
Seperti diganti dengan pembayaran tanpa kontak pada kartu atau pembaca sidik jari, yang sebelumnya banyak digunakan di United Kingdom (UK). Mengutip BBC Internasional, Dewan North Ayrshire dilaporkan telah menghentikan sementara program tersebut, dan salah satu sekolah telah sepenuhnya menutup skema itu.
Baca juga:
- Pemerintah AS Bakal Beri Pengawasan Ketat pada Facebook, Tombol Like – Share Dianggap Timbulkan Masalah
- Penipuan Kripto Kini Menyasar Pengguna Aplikasi Kencan, Tak Bisa Berkencan Malah Kehilangan Uang!
- Bank Sentral Nigeria Kembali Perkenalkan eNaira Sebagai Uang Digital Resmi
- Fitur Live Transcription Otomatis Kini Tersedia untuk Semua Akun Zoom
"Sementara kami yakin sistem pengenalan wajah baru beroperasi seperti yang direncanakan, kami merasa bijaksana untuk kembali ke PIN, sebelumnya sistem sementara kita mempertimbangkan pertanyaan yang diterima," ungkap Dewan North Ayrshire dalam sebuah unggahannya di Twitter.
Sebelumnya diwartakan, CRB Cunningham berpendapat bahwa sistem pengenalan wajah itu akan mengatasi masalah privasi dan keamanan. Mereka mencatat bahwa perangkat kerasnya tidak menggunakan pengenalan wajah langsung atau memindai orang banyak secara aktif, dan sedang memeriksa template cetak wajah terenkripsi.
Bahkan, para orang tua khawatir jika menggunakan PIN konvensional akan terjadi berbagai macam penipuan, maka dari itu menerapkan sistem pengenalan wajah adalah solusi yang lebih aman. Dewan North Ayrshire juga belum lama ini menyatakan bahwa 97 persen anak-anak atau orang tua telah memberikan persetujuan terkait penerapan skema pembayaran anyar itu.