Belajar Waspada Berinvestasi Lewat Kasus Jouska

Your browser doesn’t support HTML5 audio

JAKARTA - Investasi memang kerap menjadi bahan pembicaraan di kalangan anak muda. Kesadaran bahwa upah masih belum mampu memenuhi kebutuhan untuk masa depan menjadi pemicu keinginan untuk berivenstasi. Sayangnya hal tersebut belum tentu diikuti dengan kewaspadaan adanya kemungkinan kerugian berinvestasi. Para anak muda pun mencari cara untuk meminimalisir kerugian tersebut dengan mencari jasa perencanaan keuangan, seperti Jouska.

PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska) sudah berdiri sejak tahun 2013. Jouska adalah sebuah perusahaan konsultan investasi dan penasihat keuangan yang didirikan oleh Aakar Abyasa Fidzuno, pria kelahiran Banyuwangi, 17 Desember 1985. Beberapa tahun belakangan, Jouska memang selalu menjadi perbicangan para anak muda, khususnya di media sosial. Lewat konten yang tepat sasaran, akun Jouska menjadi tempat para anak muda untuk melek investasi. Sampai pada tahun ini, tepatnya bulan Juli 2020, laporan dan cerita buruk tentang perusahaan ini bertebaran di media sosial.

Salah satunya adalah Reini Imdan, klien Jouska yang menceritakan kerugian yang dialaminya kepada CNBC Indonesia.

>

Dua lainnya yang paling sering diungkit adalah kisah dari akun Twitter @terpedaya dan @yakobus_alvin. Rata-rata keluhan para kliennya bernada sama, yakni mempertanyakan mengapa Jouska memiliki akses untuk mengelola investasi saham mereka. Dimana seharusnya, Jouska hanya berperan sebagai perencana keuangan, yang hanya dapat memberikan saran perencanaan keuangan untuk kliennya.

Siniar VOI kali ini akan bercerita tentang kasus Jouska agar kita dalam mengelola keuangan, meski menggunakan jasa perencaan keuangan atau financial planner. Silakan tekan tombol dengarkan dan kami akan bercerita untuk Anda.