Gubernur Sumbar Mahyeldi: Ormas Keagamaan Lebih Leluasa Satukan Umat

PADANG - Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi Ansharullah, menyebut organisasi keagamaan lebih memiliki keleluasaan dibandingkan partai politik untuk menjadi pemersatu umat di tengah kondisi krisis akibat pandemi dan adanya indikasi pengaburan ajaran Islam dari penganutnya.

"Partai politik meski berlatar belakang agama, namun masih ada resistensi pada sebagian umat. Namun organisasi kemasyarakatan bisa lebih diterima sehingga lebih leluasa untuk memberikan pencerahan dan menyatukan umat," katanya saat menghadiri acara pelantikan pengurus DPW Persatuan Ummat Islam (PUI) Sumatera Barat di Padang, dilansir Antara, Minggu, 24 Oktober.

Menurutnya ormas keagamaan bisa mengisi kekosongan pembinaan umat. Saat ini masih ada tempat di Sumbar yang membutuhkan peran kader ormas yang benar-benar memahami agama untuk menghidupkan dan mensyiarkan ajaran Islam di tengah masyarakat.

"Masih ada daerah yang butuh bimbingan. Banyak kelompok masyarakat butuh penguatan ke-Islaman. Kami pernah mengunjungi daerah pada waktu magrib, masjidnya bagus tapi tidak ada yang jadi muazin, tidak ada yang jadi imam," katanya.

Ia berharap hadirnya PUI di Sumbar bisa mengisi kekosongan-kekosangan itu dan menjadi perekat potensi umat yang ada di masyarakat.

Pada kondisi pandemi COVID-19 yang menyebabkan ekonomi lemah, pemahaman keislaman dikaburkan maka menyatunya potensi umat merupakan hal yg harus diupayakan sebagai sebuah solusi.

Ketua Umum PUI K.H Nurhasan Zaidi mengatakan organisasi itu sebenarnya pernah ada di Sumbar tetapi tidak berkembang. Stagnan. Karena itu saat ini kembali diperbarui kepengurusannya dengan harapan bisa segera memberikan bakti bagi umat.

"Cikal bakal PUI sebenarnya sudah ada sejak 1911 dan dilegalisasi pada 1917. Namun belum menggunakan nama PUO. Penggabungan dengan organisasi besar lain yang kemudian menjadi PUI terjadi pada 69 tahun lalu," ujarnya.

Sementara itu Ketua DPRD Sumbar, Supardi mengatakan upaya untuk memecah belah umat sekarang mulai terasa karena itu dibutuhkan dukungan dari Ormas Keagamaan untuk bisa menjadi solusi perekat persatuan.

"Mudah-mudahan kehadiran PUI di Sumbar bisa menjadi salah satu solusi bagi penguatan dan perekat umat itu," ujarnya.

Dipercaya sebagai Ketua DPW PUI Sumbar, Handanus, S.Fil.I, MSi, Sekretaris Umum DPW PUI Jen Zuidi, SH, Bendahara Umum Yuni Andra,SKM, MM.

Hadir dalam acara itu Ketua Majelis Syuro PUI K.H. Ahmad Heryawan, tokoh organisasi Islam se Sumbar dan para anggota PUI se Sumbar.