Jawa Tengah Bersiap Gunakan Bus Listrik untuk Transportasi Umum, Sebagai Awalan Buat Abang Ojol Dulu
JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendorong industri-industri melakukan riset dan pengembangan mobil listrik. Saat ini yang sedang dibahas adalah penggunaan bus listrik untuk transportasi umum di Jateng.
Hal itu disampaikan Ganjar, saat meninjau pabrik dan serah terima kendaraan listrik buatan Viar Jawa Tengah, di Kawasan Industri BSB, Mijen, Jumat 22 Oktober. Ganjar mengatakan telah berdiskusi dengan berbagai pihak terkait ini.
"Yang kita mau dorong itu mobil. Termasuk di Dinas Perhubungan kita itu bus. Kita sudah penjajakan dengan beberapa penyedia bus listrik. Sehingga harapan kita bus-bus kota itu mungkin semuanya Trans Jateng juga bisa diganti listrik,” katanya dikutip dari Humas Pemprov Jateng.
Dalam acara itu, Ganjar melepas ribuan motor listrik buatan Viar di Jateng yang digunakan untuk para driver Grab. Ganjar mengapresiasi langkah transformasi bahan bakar fosil ke listrik yang lebih ramah lingkungan.
“Ini bagian dari spirit bagaimana mentransformasikan motor yang berbahan bakar fosil pindah ke listrik,” tegas gubernur.
Di sisi lain, Ganjar yang juga didampingi perwakilan dari Kementerian ESDM tersebut juga mengingatkan agar persiapan transformasi ini dilakukan secara menyeluruh. Terutama terkait pengelolaan limbah baterainya.
Baca juga:
- Menteri ESDM Arifin Tasrif: Motor yang Pakai BBM Akan Dihilangkan di 2040, Mobil pada 2050
- Gaji Pique Boleh Saja Dipotong Barca, tapi Dia Masih Mampu Beli Mobil Porsche Seharga Rp1,64 Miliar
- Hyundai Umumkan Mobil Creta Bakal Diproduksi di RI
- Mobil Listrik Produksi Xiaomi Diperkirakan Muncul Lebih Awal, Ini Penjelasannya
“Nah kita harapkan bagaimana cara me-recycle yang aman, yang tidak membuat limbah B3 dan seterusnya, ternyata sudah dipikirkan semua, dan sekarang sistemnya sedang dikembangkan. Nanti ada semacam tempat untuk research and development berkaitan dengan baterainya,” ujarnya.
Dikatakan, upaya itu harus didukung penuh. Selain membawa banyak manfaat, juga mengurangi polusi udara yang dihasilkan dari kendaraan berbahan bakar fosil.
“Bagian dari pengibaran bendera revolusi hijau dalam sistem transportasi kita, dan ini bagian yang menurut saya luar biasa. Saya akan dukung penuh ini,” tegasnya.