Rupiah Awal Pekan Ditutup Menguat Ditopang Ketegangan AS-China
JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat pada perdagangan Senin 27 Juli. Rupiah ditutup menguat 0,51 persen atau 75 poin ke level Rp14.535 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah masih karena kekhwatiran pasar terhadap potensi terhambatnya pemulihan ekonomi karena terus meningkatnya penyebaran virus corona atau COVID-19.
"Penguatan juga masih disebabkan ketegangan AS-China. Rencana tambahan stimulus fiskal AS senilai 1 triliun dolar AS juga membantu penguatan rupiah," ujar Ariston kepada VOI.
Sore ini, hingga pukul 15.00 WIB, mayoritas mata uang di kawasan Asia Pasifik terlihat menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang masih menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah naik 0,56 persen.
Berikutnya ada won Korea Selatan yang sudah ditutup menguat 0,44 persen. Selanjutnya, dolar Taiwan yang terangkat 0,32 persen serta ringgit Malaysia yang menanjak 0,25 persen.
Disusul, yuan China yang terapresiasi 0,24 persen dan peso Filipina yang terkerek 0,19 persen. Kemudian, baht Thailand dan dolar Singapura terlihat sama-sama menguat 0,14 persen.
Sedangkan, rupee India menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,05 persen. Posisi rupee di zona merah ditemani oleh dolar Hong Kong yang juga melemah 0,004 persen terhadap dolar AS.