Gulung Celana Panjang, Jokowi Nyemplung di Desa Bebatu Tanam Mangrove
JAKARTA - Prosesi adat tepung tawar menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo saat tiba di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara.
Ketua Adat Tidung, Armansyah Ali, bersama Ketua Adat Brusu, Hendrik, tampak menyambut Presiden setelah Presiden turun dari kapal cepat yang membawanya dari helipad dermaga. Ketua Adat tampak melantunkan selawat.
Dalam prosesi penyambutan adat tersebut, Ketua Adat juga memercikkan air dan memberikan ikat kepala khas daerahnya yang bernama sesingal tidung. Dalam bahasa adat setempat, prosesi tepung tawar disebut dengan timug bensaluy.
"Timug itu air, bensaluy itu pendingin. Beras kuning ini satu keagungan kami di Kalimantan sebagai ucapan syukur kepada pendatang," ujar Armansyah Ali, Selasa, 19 Oktober 2021.
Presiden Joko Widodo datang ke Desa Bebatu untuk melakukan penanaman mangrove bersama masyarakat setempat dan para penggiat lingkungan. Selain itu, sejumlah duta besar negara sahabat tampak turut serta menanam mangrove.
Baca juga:
- Indonesia Serius Kendalikan Perubahan Iklim, Menteri Siti: Sudah 7 Tahun Kita Kerja Keras
- Terima Perwakilan Komisi Eropa, Presiden Jokowi Tegaskan Komitmen RI Atasi Perubahan Iklim
- Peta Mangrove Nasional Terbaru Diluncurkan, Jadi Baseline Pengelolaan Rehabilitasi Secara Nasional
- Dua Desa di Jepara Alami Abrasi 1-1,5 Meter per Tahun
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut yaitu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, dan Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali.
Presiden tampak memberikan jaket merahnya kepada seorang warga. Tak hanya itu, celana panjang hitamnya juga digulung. Sejurus kemudian, Jokowi lalu ikut nyemplung untuk menanam mangrove.