Pencarian Monster Loch Ness Dihentikan dalam Sejarah Hari Ini, 11 Oktober 1987
JAKARTA - Pada 11 Oktober 1987, ekspedisi besar-besaran pencarian monster Loch Ness di Skotlandia dihentikan. Tim ekspedisi gagal menemukan monster tersebut dan menghabiskan waktu tiga hari di Danau Loch Ness menggunakan peralatan untuk memindai danau.
Mengutip BBC, sebanyak 24 kapal diterjunkan untuk melakukan pencarian monster Loch Ness atau juga disebut Nessie. Salah satu kapal mengklaim mendapatkan tiga "kontak" sonar. Sonar juga menunjukkan pergerakan besar di perairan di bawah Kastil Urquhart tapi ini bisa saja pergerakan sekelompok salmon.
Pemimpin ekspedisi, Adrian Shine, adalah seorang pria serius dengan tatapan dingin yang intens dan memiliki janggut yang lebat. Ia sebenarnya tidak percaya atas keberadaan Nessie, namun percaya akan adanya makhluk besar yang lebih ilmiah. Sebagai seorang ilmuwan yang bekerja untuk sebuah perusahaan percetakan, ia menghabiskan sebagian besar waktu luangnya selama 15 tahun menatap Danau Loch Ness yang berlumpur gambut dan danau terdekat lainnya, mencari cara untuk menjelaskan fenomena misterius tersebut.
Temuan pertamanya menggemakan eksplorasinya pada 1982, yaitu sapuan sonar yang kurang kuat dan membuat kontak air dalam. Makhluk seperti itu, katanya, dapat dijelaskan dengan fenomena alam yang sudah diketahui. "Tidak ada alasan mengapa tidak ada sesuatu di puncak rantai makanan di sini," katanya.
Banyak orang yang tidak percaya adanya Nessie. Tetapi tidak membantah juga bahwa ada sesuatu di Danau Loch Ness, bisa saja anjing laut yang memasuki danau atau belut besar. Mereka yang percaya adanya Nessie menjelaskan bahwa keluarga makhluk itu bisa saja terperangkap di dalam danau ketika laut prasejarah surut.
Legenda Loch Ness
Monster Loch Ness pertama kali disebut oleh St. Columba, seorang misionaris yang menyebarkan doktrin Kristen di utara Skotlandia. Ratusan orang mengaku melihat Nessie sejak itu, termasuk banyak penduduk di sepanjang Danau Loch Ness. Sebagian besar orang menggambarkannya Nessie seperti plesiosaurus, reptil pemangsa berleher panjang dan memiliki empat sirip. Plesiosaurus sudah punah sekitar 65,5 juta tahun yang lalu.
Mengutip Britannica, legenda monster Loch Ness mulai berkembang pada 1933. Saat itu jalan yang berdekatan dengan Danau Loch Ness baru selesai dibangun, memberikan pemandangan danau yang tidak terhalang apa pun. Pada April 1933, sepasang suami istri melihat binatang yang sangat besar. Setelah mereka melewati jalur mobil, hewan itu menghilang ke dalam air. Insiden itu dilaporkan di sebuah surat kabar Skotlandia dan banyak penampakan lainnya menyusul.
Pada Desember 1933, Daily Mail menugaskan Marmaduke Wetherell, seorang pemburu besar, untuk menemukan makhluk yang mereka sebut ular laut. Di sepanjang tepi Danau Loch Ness, ia menemukan jejak kaki besar yang ia yakini milik ”binatang berkaki lunak yang sangat kuat dengan panjang sekitar 6 meter.” Namun, setelah diperiksa lebih dekat, ahli zoologi di Natural History Museum mengatakan bahwa jejak tersebut adalah buatan manusia.
Selama bertahun-tahun beberapa eksplorasi sonar dilakukan, terutama pada 1987 hingga 2003. Eksplorasi dilakukan untuk menemukan makhluk itu, tetapi tidak ada yang berhasil. Memang banyak foto yang diduga menunjukkan Nessie, tetapi sebagian besar palsu atau setelah diselidiki ternyata binatang atau benda lain.
Pada 2018, peneliti melakukan survei DNA Loch Ness untuk mengetahui organisme apa saja yang hidup di perairan tersebut. Tidak ada tanda-tanda plesiosaurus atau hewan besar yang ditemukan, meskipun hasilnya menunjukkan adanya banyak belut di danau tersebut.
Temuan ini membuka kemungkinan bahwa monster itu adalah belut besar. Meskipun sangat sedikit bukti yang meyakinkan, Nessie tetap populer dan membawa keuntungan bagi Skotlandia. Pada awal abad ke-21 pencarian Nessie diperkirakan menyumbang hampir 80 juta dolar AS per tahun untuk perekonomian Skotlandia.
*Baca Informasi lain soal SEJARAH HARI INI atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.
SEJARAH HARI INI Lainnya
Baca juga: