Ketum PBNU Said Aqil: Pak Jokowi Ini Bapak Infrastruktur yang Kita Semua Menikmati Keberhasilan Pembangunannya
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menyebut Presiden RI Joko Widodo sebagai Bapak Infrastruktur, karena banyak membangun infrastruktur di masa kepemimpinannya yang bisa dirasakan secara nyata oleh rakyat.
Hal itu disampaikan langsung Said Aqil kepada Presiden, saat dirinya melaporkan rencana penyelenggaraan Muktamar Ke-34 NU kepada Presiden, di Istana Negara, Jakarta, Rabu.
"Saya katakan, Bapak ini Presiden Infrastruktur. Pak Jokowi ini Bapak Infrastruktur, yang kita semua nikmati keberhasilan pembangunan infrastruktur, bukan hanya di Jawa atau Indonesia Barat, tapi juga Indonesia Tengah dan Timur," ujar Said Aqil kepada wartawan seusai pertemuan, di Jakarta, dilansir Antara, Rabu, 6 Oktober.
Pada pertemuan tersebut Said juga menyampaikan apresiasi PBNU atas sejumlah kesuksesan pemerintahan Joko Widodo, misalnya, atas kesuksesan program vaksinasi, termasuk komitmen pemerintah melaksanakan vaksinasi di kalangan pesantren dan kepada para kiai.
Dia mengatakan Indonesia saat ini termasuk negara di dunia yang sukses dalam vaksinasi dan mampu mengendalikan penularan COVID-19.
Baca juga:
- PBNU Dorong Pemerintah Benahi Sistem Kesehatan Nasional
- Pesan Menteri Yaqut untuk Pejabat Kemenag: Saudara Terselamatkan dari Kesalahan Kalau Dengar Kritik Bukan Pujian
- Mahfud MD: Pemerintahan Jokowi Tak Bisa Dijatuhkan Hanya Karena COVID-19
- Kapolri Ajak Warga NU Percepat ‘Herd Immunity' Lewat Vaksinasi COVID-19
Dia juga mengapresiasi keberhasilan pemerintah menanggulangi radikalisme dan terorisme seperti pembubaran organisasi HTI dan FPI yang sebelumnya belum pernah terjadi, serta mengapresiasi penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua yang berlangsung aman dan damai.
Adapun inti pertemuan Said dengan Jokowi adalah melaporkan rencana penyelenggaraan Muktamar Ke-34 NU tanggal 23-25 Desember 2021 di Lampung. Dia meminta dukungan Presiden agar penyelenggaraan Muktamar NU dapat berjalan aman dan nyaman.
"Bicara dengan Presiden hanya masalah penyelenggaraan Muktamar agar sukses, berhasil, mohon dukungan. Bukan dukungan calon, dukungan Muktamar agar aman, nyaman," kata Said menjelaskan.