Perburuan Penyebar Isu Meninggalnya Abock Busup, Penyebab Yahukimo 'Berdarah'
JAKARTA - Kericuhan di balik aksi penyerangan Suku Kimyal terhadap Suku Yali dipicu isu penyebab meninggalnya mantan Bupati Yahukimo Abock Busup dengan cara tak wajar. Padahal, isu itu tidak terbuti kebenarannya.
Bahkan, akibat kericuhan itu, enam orang menjadi korban jiwa dan puluhan orang luka-luka.
Polri yang turun tangan menangani permasalahan ini memaparkan semua hasil penyelidikan. Mulai dari penyebab meninggalnya Abock Busup hingga bakal menindak penyebar isu.
Meninggal Tak Wajar
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyatakan salah satu faktor penyebab terjadinya aksi penyerangan antar suku itu karena munculnya isu Abok Busup meninggal dengan cara yang tak wajar. Sehingga, menyulut emosi salah satu suku hingga akhirnya melakukan penyerangan.
"Ini diisukan di sana, disebar isu-isu bentroknya atau penyerangan terhadap Gereja GIDI Dekai karena meninggalnya saudara Abock Busup," ujar Rusdi kepada wartawan, Senin, 4 Oktober.
Berdasarkan informasi, kata Rusdi, isu yang beredar mulai dari korban kekerasan atau hal lainnya. Padahal, dari hasil penyelidikan sementara tidak adanya unsur pidana di balik meninggalnya Abock Busup.
"Mungkin ada isu-isu yang tidak benar meninggalnya karena sesuatu hal di luar kewajaran. Mungkin yang berkembang seperti itu di sana. Karena itu kami perlu menjelaskan sebab musabab Abock Busup meninggal," kata Rusdi.
Baca juga:
Penyebab Meninggal
Abock Busuf mengembuskan nafas terakhir di kamar 1707 Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat, pada 3 Oktober. Dari hasil penyelidikan tidak ditemukan adanya tindak kekerasan.
"Tidak juga ditemukan tanda-tanda kekerasan di sekitar tubuh korban," kata Rusdi.
Selain itu, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) juga tak ditemukan penyebab kematian yang tak wajar. Misalnya overdosis obat atau sebagainya.
"Juga tidak ditemukan benda-benda lain, obat-obatan, dan sebagainya, ini juga tidak diketemukan," sambung ya.
Meski demikian, belum bisa dipastikan penyebab meningalnya Abock Busup. Sebab, untuk memastikannya harus melewati proses autopsi.
Hanya saja, pihak keluarga Abock Busup tak mengizinkan untuk dilakukannya autopsi. Keluarga menganggap semua itu merupakan takdir.
"Ini masih didalami. Karena saat akan dilakukan autopsi untuk diketahui penyebab meninggalnya Busup," kata Rusdi.
"Dari keluarga sendiri keberatan (autopsi) dan warga menyatakan telah menerima ini sebagai suatu takdir dan keluarga juga akan menjelaskan kepada keluarga yang lain bahkan masyarakat di Yahukimo," sambunf Rusdi.
Di sisi lain, Rusdi menyatakan keberadaan Abock Busup di hotel hanya untuk beristirahat. Sebab Abock Busup akan menghadiri suatu acara di Bali dan sempat transit di Jakarta.
"Dalam rangka ada kegiatan di Bali. Sebelum ke Bali yang bersangkutan transit ke Jakarta, bermalam, dan pada tanggal 3 (Oktober) ditemukan meninggal dunia," kata Rusdi.
Buru Penyebar Isu
Di sisi lain, Polri terkhusus Polda Papua yang menangani kasus itu menyatakan bakal memburu penyebar isu yang menjadi penyebab bentrokan antara dua suku di Yahukimo, Papua. Dalam perburuaan, puluhan orang saksi sudah diperiksa.
"Sedang didalami (penyebar isu)," kata Rusdi.
Hasil penyelidikan sementara memang belum mengarah kepada penyebar isu. Tetapi sudah diketahui suku yang melakukan penyerangan.
"Sekarang kelompok-kelompok yang melakukan penyerangan sudah diketahui oleh aparat di Polda Papua dan sedang bekerja menangani kasus ini," kata Rusdi.
Selain itu, dalam proses pengungkapan kasus, Polda Papua telah memeriksa 56 orang saksi. Dalam waktu dekat, polisi disebut Rusdi akan menetapkan tersangka.
"Masih ada sekitar 56 orang yang diminta keterangan. Kita tunggu saja kabar dari Polda Papua berapa orang yang dijadikan tersangka dalam kasus penyerangan," tandas Rusdi.