Ketum PAN: Reshuffle Terserah Presiden, Saya Nggak Urus Itu

BADUNG - Ketum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan enggan berbicara soal perombakan (reshuffle) kabinet di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Semuanya dikembalikan ke Presiden Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif urusan kabinet. 

"Itu urusan presiden. Kalau saya ini, wakil ketua MPR mengerti aturan. Jadi, kalau soal reshuffle terserah beliau saja. Saya nggak ngurus itu, itu urusan beliau," kata Zulkifli usai Workshop Nasional DPP PAN, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin, 4 Oktober.

 Zulkifli Hasan menegaskan bergabungnya PAN ke pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin untuk memperkuat pemerintahan. PAN akan berperan memastikan roda pemerintahan tetap berjalan sekaligus memastikan perpecahan karena dua kubu politik berakhir. 

"Melihat perkembangan kita berbangsa, PAN tentu agak prihatin. Oleh karena itu, kami beberapa hari yang lalu rakernas melibatkan seluruh Indonesia, akibat Pilpres 2014, 2019 dan 2024 terjadi pembelahan. Pembelahan itu terjadi sampai ke dusun-dusun, tentu narasi-narasi negatif yang memecah belah itu," kata Zulkifli,

Zulkifli mengatakan, PAN merapat ke koalisi pemerintahan Jokowi karena selama ini ada kubu yang menstigma Jokowi kurang dekat dengan Islam. Anggapan ini ditegaskan Zulkifli tidak benar.

Sebab di jajaran pemerintahan ada Wapres Ma’ruf Amin, Menko Polhukam Mahfud MD juga Menko PMK Muhadjir Effendy, cendikiawan Islam. 

Ada juga Menhan Prabowo Subianto, Menparekraf Sandiaga Uno yang bersaing dengan Jokowi-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019. 

“Ada yang mengatakan pemerintah kurang dekat sama Islam, (itu)  tidak betul. Saya bilang buktinya wakilnya Ketua Majelis Ulama. Kemudian ada Prof Mahfud, ada Prof Muhadjir diperkuat lagi oleh Bapak Prabowo dan Sandi," sambung Zulkifli.

Undang Anies Baswedan

Sementara, saat ditanya soal kehadiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Bali, Zulkifli mengatakan Gubernur Anies menjadi narasumber. PAN juga mengundang Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. 

"Nanti bintek (bimbingan teknis). Jadi, Gubernur Jawa yang kita dukung, iya kita undang. Cuman, Bapak Ganjar nampaknya berhalangan, yang hadir Bapak Anis, Ibu Khofifah, Bapak Ridwal Kamil besok akan datang juga, Menteri BUMN akan datang," ujar Zulkifli.