Akhirnya Nihil Pasien COVID-19, Nakes di RS Darurat Bangkalan Kini Bisa Mengaso
JAKARTA - Kabar gembira datang dari Rumah Sakit Darurat Lapangan Bangkalan (RSDLB), Jatim. Enam pasien COVID-19 terakhir yang ada di sana, sudah dibolehkan pulang.
Dokter umum yang bertugas di RSDLB dr Yussika Fernanda mengatakan, pulangnya pasien terakhir itu membuat rumah sakit ini nol pasien virus corona (COVID-19).
"Alhamdulillah, baik pasien pekerja migran Indonesia dan umum maupun mandiri semuanya tertangani dengan baik," ucap Yussika, Jumat 1 Oktober.
RS ini didirikan pada bulan Juni 2021. RSDLB yang juga difungsikan sebagai rumah isolasi untuk pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 itu tercatat telah merawat sebanyak 788 orang.
"Kondisi BOR atau tempat tidur di RSDLB per hari ini menyentuh angka nol persen yang artinya tidak ada pasien yang sedang dirawat. Puji Syukur dan bahagia melihat kondisi saat ini. Mudah-mudahan momentum ini menjadi titik terang berakhirnya pandemi COVID-19 di Indonesia," ujar dr Yussika dikutip dari Antara.
Baca juga:
- Mulai Hari Ini, PTM Terbatas di Jakarta Ditambah Jadi 1.509 Sekolah
- Anies Minta Tolong Warganya Tanya Seluruh Keluarga di Grup WhatsApp, Sudah Vaksin Belum
- Kasus Infeksi COVID-19 Melonjak Tajam, Wakil Menteri Korea Selatan: Kami dalam Situasi Sangat Berbahaya
- Kabar Baik, 95 Persen Penyandang Disabilitas di 6 Provinsi Jawa-Bali Sudah Divaksinasi
Menurutnya, kondisi ini memberi kesempatan bagi semua personil RSDLB untuk relaksasi, rehat sejenak dan mempersiapkan diri untuk “refresh” kembali. Selain itu dilakukan pembenahan dan perbaikan semua sarana dan prasana penunjang layanan dan perawatan pasien.
"Kami berharap tidak ada lagi pasien yang masuk dan pandemi segera berakhir sehingga semua proses kehidupan bermasyarkat dan berbangsa kembali seperti sedia kala," ujar dokter yang akrab disapa Sika itu.
Selanjutnya dia berpesan agar masyarakat tidak kendur dalam masa relaksasi ini untuk tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Mengenai kemungkinan muncul atau bahkan naiknya kembali kasus COVID-19 memang sangat tidak diharapkan oleh semuanya. Namun mengingat COVID-19 juga makhluk yang punya hak untuk melangsungkan kehidupannya, maka potensi dan kemungkinan berlanjut dan perkembangannya tentu tetap perlu diantisipasi," tuturnya.