Yasonna ke Maruarar Sirait: Iklhaskan Bang Sabam, Kita Diwarisi Politik itu Suci
JAKARTA - Menkum HAM Yasonna Laoly meminta supaya Maruarar Sirait, putra tertua Sabam Sirait mengiklaskan kepergian tokoh politik PDI Perjuangan itu. Biar warisan dari Sabam Sirait tentang politik itu suci akan dijalankan terus oleh para penerusnya.
"Saya bilang tadi kepada Ara (Maruarar Sirait) sebagai anak tertua, kita ikhlaskan Bang Sabam," kata Yasonna di rumah duka Sabam Sirait, Kamis 30 September.
"Yang kita warisi adalah didikannya sebagai seorang tokoh politik untuk menjadikan politik itu menjadi alat tujuan, politik itu suci," lanjut Yasonna.
November 2013 lalu, Sabam Sirait pernah meluncurkan buku berjudul 'Politik itu Suci' untuk memeringati perjalanan politiknya. Acara saat itu dihadiri banyak tokoh-tokoh besar.
Baca juga:
- Cerita Anies Baswedan Tentang Kakeknya dan Sabam Sirait yang Bersahabat Puluhan Tahun
- Sosok Sabam Sirait di Mata Anies Baswedan: Beliau Aktivis yang Sepanjang Hidupnya untuk Perjuangan Masyarakat
- Sabam Sirait di Mata Putra Nababan, 'Gairahnya' Tetap Menyala, Sibuk dalam Tugas Legislasi Meski Sakit
- Duka Mendalam dari PDIP: Selamat Jalan, Pak Sabam!
Bagi Yasonna, Sabam adalah seorang guru politik. Pria kelahiran 13 Oktober 1936 ini juga yang mendorong Yasonna untuk masuk ke dunia politik, terutama PDI --sebelum jadi PDI Perjuangan.
"Maka Bang Sabam termasuk orang yang mengajar saya berpolitik. Dia mengajarkan banyak hal, tentang kesederhanaan, konsistensi, integritas dan mengatakan politik itu suci," tandasnya.
Sabam Sirait akan berusia 85 tahun pada 13 Oktober. Sabam Sirait tutup usia di Rumah Sakit Siloam Karawaci, Rabu, 29 September. Dia menderita penyakit paru selama dua bulan terakhir.