XL Axiata dan Telkomsel Bakal Gelar Layanan 4G di 7.904 BTS, Ini Area Cakupannya!
JAKARTA - Pemenang pemilihan mitra kerja sama untuk layanan seluler 4G di 7.904 titik Base Transceiver Station (BTS) yang ada di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) berhasil diraih oleh dua operator seluler Indonesia yakni PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) dan PT Telekomunikasi Seluler Indonesia (Telkomsel).
Disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate dan didampingi oleh Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo, Anang Latif. Johnny mengatakan, operator seluler yang akan menyediakan layanan seluler 4G pada semua BTS, akan terbagi dalam 9 area paket kerja sama.
"Proses pemilihan operator seluler telah dilakukan oleh Badan Layanan Umum (BLU) Kominfo di 9 area paket kerja sama. Evaluasi atau pemilihannya berdasarkan, pertama, layanan seluler 4G yang disediakan merupakan layanan perintis di wilayah 3T yang belum mendapatkan jangkauan layanan 4G. Kedua, tingkat kepadatan penduduk di wilayah 3T yang rendah. Ketiga, kondisi geografis yang sulit dijangkau dengan keterbatasan infrastruktur pendukung. Karena sudah terpilih, itu adalah hasil dari evaluasi tim," ungkap Johnny dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 27 September.
Johnny menjelaskan, mengapa Kemenkominfo hanya memilih dua operator seluler, sementara masih ada beberapa operator seluler lainnya selama pemilihan yang berlangsung empat bulan tersebut, dan pihaknya mengutamakan kondisi geografis serta kepadatan penduduk.
"Karena hal juga ini berhubungan dengan jaringan yang dimiliki oleh mitra. Kita bisa menunjuk semuanya, tetapi kalau jaringan yang di sekitarnya tidak tersedia dengan baik, akan mempersulit mitra. Sehingga pemilihannya dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan jaringan yang mereka miliki di wilayah sekitar BTS Bakti Kominfo," jelas Johnny.
Dengan terpilihnya mitra operator seluler di 9 area paket kerja sama, proses persiapan integrasi BTS secara bertahap dapat dilakukan dan BTS yang sudah dibangun dapat segera beroperasi memberikan layanan seluler 4G kepada masyarakat di wilayah 3T.
“Penyediaan layanan 4G di wilayah 3T menjadi kunci utama untuk pertumbuhan ekonomi dalam pemanfaatan konektivitas telekomunikasi dan informasi. Kami mengharapkan terbukanya peluang kerja sama dalam bidang ekosistem digital antara pelaku usaha dan BAKTI Kominfo di 9 area paket kerja sama tersebut," ujar Anang.
Adapun kesembilan area tersebut adalah:
- Sumatera: XL Axiata
- Nusa Tenggara: Telkomsel
- Kalimantan: Telkomsel
- Sulawesi: Telkomsel
- Maluku: Telkomsel
- Papua Barat: Telkomsel
- Papua Tengah Barat: Telkomsel
- Papua Tengah Utara: Telkomsel
- Papua Timur Selatan: Telkomsel
Proyek pembangunan infrastruktur BTS 4G yang akan dibangun oleh Kemenkominfo dan BAKTI Kominfo adalah sejumlah 7.904 BTS 4G dan diproyeksikan akan rampung secara bertahap hingga akhir tahun 2022.
Baca juga:
- Tiga Analis Andal Sebut iPhone 14 Bakal Jadi Ponsel dengan Perubahan Desain Besar Apple
- Muncul Bocoran Terbaru dari Produk MacBook yang akan Rilis Akhir Tahun Ini, Apa Saja Pembaruannya?
- Definisi Astronot Terbaru dari FAA Membuat Pertentangan Pendapat, Ini Penjelasannya
- Google Ingin Berbagi Data agar Video IG dan TikTok Muncul dalam Mesin Pencariannya, Facebook dan ByteDance Belum Tentu Mau
Jumlah ini menggenapi 9.113 desa atau kelurahan yang masuk dalam kategori daerah 3T yang belum terjangkau sinyal 4G. Sejumlah 1.209 desa atau kelurahan sebelumnya telah dibangun BTS dengan teknologi 2G yang sudah ditingkatkan menjadi teknologi 4G.
Dana untuk pembangunan BTS sendiri diungkapkan Johnny berasal dari beberapa sumber, "Anggaran pembangunan BTS itu sudah dilakukan oleh BAURAN Pembiayaan. Ada yang dibiayai melalui dana Universal Service Obligation (USO), ada yang dilakukan melalui dana rupiah murni APBN, ada yang dibiayai dari dana penerimaan negara bukan pajak sektor Kemenkominfo. Saya tidak hapal persis tetapi biayanya besar sekali untuk pembangunan keseluruhan BTS yang dikelola oleh BAKTI Kominfo, keseluruhan itu berjumlah 9.113 wilayah," tutur Johnny.
Sebelumnya, Johnny juga telah melakukan peletakan batu pertama implementasi program infrastruktur BTS 4G di Desa Kelangan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau pada 23 April 2021. Peristiwa ini menandakan dimulainya pembangunan infrastruktur BTS 4G secara masif di seluruh Indonesia.