Viral Soal Anak Sekolah Naik Styrofoam, Ini Tanggapan Gubernur Sumsel dan Kadisdik Kabupaten OKI
JAKARTA - Video yang memperlihatkan tiga anak laki-laki berseragam sekolah dasar (SD) menggunakan styrofoam untuk menyeberang sungai viral di media sosial. Dalam video itu, tampak ketiga anak tersebut berada dalam masing-masing kotak styrofoam warna putih berukuran kecil.
Video tersebut disertai penjelasan bahwa lokasinya berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan. Pembuat video itu nampak tenang ketika mendokumentasikan aksi tiga bocah tersebut. Sementara warganet banyak yang mengkuatirkan keselamatan anak-anak tersebut.
Menanggapi video viral tersebut, Gubernur Sumatera Selatan, H Herman Deru berharap masyarakat lebih bijak menanggapinya. "Sampan itu memang ada. Saya minta untuk yang merekam agar jangan anak-anak kecil menjadi komuditas. Bahwa itu boks ikan, iya. Di sebelahnya kan ada sampan kalau kita lihat," ujar H Herman Deru kepada VOI, Minggu, 26 September.
Baca juga:
- Perkuat Imun dan Bayi, Kabupaten OKI Sumsel Targetkan 12.863 Ibu Hamil Disuntik Vaksin COVID-19
- Buka Akses Jalan, Personel TNI Dukung Peningkatan Ekonomi Warga OKU Selatan
- Giring Jadi Sorotan Gara-gara Sebut Anies Pembohong, PSI Klarifikasi Maksud ‘Kebohongan’
- Eko Patrio: Sahabat Saya Giring, Jangan Hanya Beropini Tapi Tawarkan juga Solusi
Herman juga menambahkan, orang dewasa yang merekam kejadian tersebut perlu lebih peka. "Harusnya kan yang dewasa mengatakan supaya naik sampan. Bukan malah ini saya rekam, nanti saya masukkan YouTube. Itu kan eksploitasi anak. Saya sarankan jangan mengorbankan anak, kasihanlah. Karena hidupnya mereka di perairan, bukan sebuah halangan untuk naik sampan," tegasnya.
Kadisdik Kabupaten OKI, M Amin juga membenarkan bahwa anak-anak tersebut adalah siswa SD Negeri 1 Kuala Dua Belas, Ogan. "Kejadian tersebut buat anak-anak adalah bentuk permainan. Mereka berekspresi menggunakan dan memanfaatkan styrofoam. Bagi anak kami, hal tersebut semua kebiasaan. Kental dengan kehidupan lokal mereka," katanya.
Meski begitu, Amin tidak membenarkan jika styrofoam dijadikan alat transportasi ke sekolah. "Beragam tanggapan terhadap video tersebut bukan tidak ada perhatian pemerintah. Banyak bantuan diberikan. Orangtua juga sangat perhatian pada kelancaran pendidikan. Mereka sudah mempersiapkan alat transportasi," katanya.
Atas komentar Fadli Zon dan Susi Pudjiastuti yang ingin berkunjung dan memberikan bantuan, Amin menyambut positif. "Kami menyambut positif jika ingin memberikan untuk anak-anak. Namun, jika ingin memberikan bantuan kami harapkan bisa memberikan bantuan kepada semua anak yang hidupnya di tepi pantai. Ada puluhan ribu siswa kami yang bertempat tinggal di tepi pantai," paparnya.