17 Warga Sipil Dievakuasi dari Kiwirok ke Distrik Oksibil
JAKARTA - Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang telah mengevakuasi 17 warga sipil dari Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, Sabtu 25 September, pagi. Ketiga diantaranya adalah anak-anak.
Setelah pengevakuasian 17 warga sipil, polisi memastikan sudah tidak ada lagi warga bukan asli Papua yang berada di Kiwirok.
Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Sukarnito mengatakan, proses evakuasi warga dari Kiwirok ke Oksibil dilakukan menggunakan pesawat kecil milik Smart Air dalam dua kali penerbangan.
"Evakuasi berlangsung aman dan lancar, tanpa kendala," AKBP Cahyo Sukarnito, mengutip Antara, Sabtu 25 September.
Baca juga:
- Ini Sikap Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Setelah Azis Syamsuddin Ditetapkan Sebagai Tersangka KPK
- Direktur Penyidikan KPK Pimpin Penangkapan Azis Syamsuddin di Rumahnya
- Tangan Diborgol, Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Tersangka Suap Bungkam Digelandang ke Tahanan
- Duit 3,1 Miliar Wakil Ketua DPR-Waketum Golkar Azis Syamsuddin Terkait Penanganan Kasus Korupsi di KPK
Cahyo menambahkan, warga yang dievakuasi dari Kiwirok untuk sementara ditampung di Markas Kepolisian Resor Pegunungan Bintang di Oksibil.
Sebelumnya diberitakan, keamanan Distrik Kiwirok terganggu sejak Senin 13 September, ketika kelompok kriminal bersenjata (KKB) Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo terlibat kontak senjata dengan aparat keamanan.
Dalam baku tembak tersebut seorang prajurit terluka, komandan operasi KKB Ngalum Kupel Elly M Bidana tewas, dan dua anggota KKB terluka.
Anggota KKB juga dilaporkan membakar fasilitas umum serta menyerang tenaga kesehatan di Kiwirok.
Seorang tenaga kesehatan meninggal dunia karena terjatuh ke jurang saat berusaha lari untuk menghindari penganiayaan anggota KKB dan empat orang lain yang menjadi korban serangan anggota KKB harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Marthen Indey di Jayapura.