Netflix Gratiskan Tayangan di Negara Ini untuk Tarik Penonton Baru

YOGYAKARTA - Platform video streaming asal Amerika Serikat, Netflix menggratiskan biaya langganan di Kenya, mulai Senin (20/9/2021). Hal itu dilakukan sebagai salah satu strategi untuk menarik penonton baru di wilayah Afrika.

Dikutip dari Antara yang melansir Reuters, paket gratis Netflix di Kenya tersedia untuk pengguna ponsel Android. Sementara untuk mengakses video streaming menggunakan PC/Desktop tetap dikenakan biaya langganan secara normal.

Meskipun gratis, penonton tetap bisa menikmati tayangan video streaming di Netflix bebas iklan. Mereka pun dapat menikmati serial populer seperti "Money Heist" atau "La Casa de Papel", hingga series Afrika "Blood & Water.

Namun, karena dapat diakses secara gratis dan tanpa iklan, pihak Netflix membatasi pengguna hanya dapat mengakses seperempat konten yang ada di Netflix. Hal itu merupakan strategi yang digunakan untuk membuat penonton di Kenya suka dengan tayangan yang ditawarkan dan memilih untuk berlangganan.

Cathy Conk, selaku direktur inovasi produk Netflix, menyebut banyak orang di Kenya belum menonton Netflix. Oleh karenanya, ia berharap dengan menggratiskan biaya langganan mulai pertengahan September 2021, masyarakat Kenya akan senang dan berlangganan Netflix.

"Banyak orang di Kenya belum menonton Netflix sebelumnya. Ini adalah cara yang bagus untuk menikmati layanan kami," kata Cathy Conk, kepada Reuters, yang dikutip dari Antara.

"Jika Anda menyukai apa yang Anda tonton, Anda dapat mengupgrade ke salah satu paket berbayar kami," tambahnya.

Layanan video streaming Netflix pun mulai menggratiskan tayangannya di Kenya mulai Senin (20/9/2021), waktu setempat. Pengguna di Kenya pun dapat menikmati film atau series yang tersedia melalui Android masing-masing.

Sementara itu, belum diketahui berapa lama promo tersebut akan berlangsung. Tapi, jika melihat upaya yang dilakukan oleh platform video streaming asal Amerika Serikat tersebut, untuk menggaet pelanggan baru di wilayah Afrika, hal tersebut diperkirakan berlangsung lama.

Pasalnya, layanan video streaming asal Amerika Serikat tersebut sedang mencari pelanggan baru di luar negeri, setelah penonton di dalam negeri mereka mulai berkurang. Salah satu pasar yang disasar adalah negara-negara di benua Afrika.

Untuk mensukseskan upaya tersebut, Netflix bahkan menginvestasikan dananya dalam produksi film di Afrika. Mereka saat ini terlibat dalam pembuatan lokal Nigeria "Queen Sono", dan "Jiva", dan bermitra dengan salah satu studio produksi asal negara tersebut.

Kampanye serupa pun diperkirakan bakal terus berlanjut di negara-negara Afrika lainnya. Selain Kenya, Netflix saat ini sedang menjajaki negara lain untuk melakukan promo gratis untuk meningkatkan jumlah pelanggan.