Sindir SLBM Korea Selatan, Korea Utara Sebut Belum Menjadi Ancaman dan Meniru Rudal India

JAKARTA - Wadah pemikir (think-thank) Korea Utara menyindir rudal balistik berbasis kapal selama yang sukses diujicobakan oleh Korea Selatan, masih tahap awal dan belum sempurna, kendati itu akan menyalakan kembali ketegangan lintas bantas.

Korea Utara dan Korea Selatang 'saling berbalas' uji coba penembakan rudal selama dua pekan terakhir, di tengah-tengah upaya yang dilakukan untuk meredakan hubungan kedua negara.

Kepala Akademi Ilmu Pertahanan Nasional, pusat pengembangan dan pengadaan senjata yang dikelola Korea Utara Jang Chang-ha mengatakan dalam sebuah komentar di kantor berita resmi KCNA, foto-foto media dari rudal Korea Selatan terbaru menunjukkan 'ceroboh'. Bahkan disebut sebagai senjata yang tidak berbentuk lazimnya rudal balistik yang ditembakkan dari kapal selam (SLBM).

"Rudal itu tampaknya merupakan versi rudal balistik permukaan-ke-permukaan Hyunmoo Korea Selatan, dengan bagian hulu ledak tiruan dari K-15 SLBM India," kata Jang, mengutip Reuters Senin 20 September.

Foto-foto tes menunjukkan, Korea Selatan belum mencapai teknologi kunci untuk peluncuran bawah air, termasuk analisis aliran fluida yang rumit, sebut Jang.

"Singkatnya, itu harus disebut pekerjaan yang kikuk. Jika itu memang SLBM, itu hanya akan berada dalam tahap bayi yang belum sempurna," sebut Jang. Kementerian Pertahanan Korea Selatan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Jang mengatakan senjata itu belum mencapai fase di mana ia memiliki nilai strategis dan taktis, sehingga bisa menimbulkan ancaman bagi Korea Utara. Kendati demikian, ia tetap mempertanyakan maksud dari pengembangan rudal yang sedang berlangsung di Negeri Ginseng.

"Upaya antusias Korea Selatan untuk meningkatkan sistem persenjataan kapal selam jelas menandakan ketegangan militer yang meningkat di semenanjung Korea," tukas Jang.

"Dan pada saat yang sama, itu membangunkan kita lagi dan membuat kita yakin akan apa yang harus kita lakukan," paparnya.

Untuk diketahui, komentar Jang muncul beberapa hari setelah Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mencemoooh Korea Selatan, yang mengkritik langkah-langkah Utara dalam mengembangkan misilnya sendiri, sebagai langkah pertahanan rutin.