Thailand Siap Ujicoba Vaksin COVID-19 ke Manusia pada November
JAKARTA - Peneliti di Thailand berencana memulai uji coba vaksin COVID-19 terhadap manusia pada November. Kini mereka mempersiapkan sepuluh ribu vaksin untuk ujicoba.
Hal itu disampaikan seorang pejabat senior yang bertanggung jawab atas percobaan tersebut. Diharapkan vaksin siap digunakan pada akhir tahun depan.
Melansir Bloomberg, Senin, 13 Juli, Direktur Program Pengembangan Vaksin Universitas Chulalongkorn Bangkok menyampaikan bahwa hasil ujicoba yang positif telah terjadi pada primata dan tikus. Berdasar itu, dosis untuk ujicoba manusia disiapkan.
“Kami berharap vaksin ini dapat menghasilkan antibodi penetral pada manusia yang terlihat pada monyet dan tikus,” kata Kiat Ruxrungtham, Direktur Program Pengembangan Vaksin Universitas Chulalongkorn.
Hingga kini masih belum ada vaksin yang disetujui untuk menangkal virus penyebab COVID-19 ini. Namun, ada 19 kandidat yang akan melakukan ujicoba vaksin terhadap manusia secara global. China telah memimpin "lomba" pembuatan vaksin, dengan vaksin eksperimental oleh Sinovac Biotech Ltd (SVA.O).
Thailand masih harus menyelesaikan produksinya pada Oktober dan akan mengirim produk ke fasilitas kedua yang akan selesai pada November. Awalnya, target paling awal adalah September. Tetapi, Kiat mengatakan pada saat itu ketersediaan vaksin belum cukup.
Tahap pertama ujiklinis, Thailand akan mendaftarkan sekitar seratus sukarelawan. Mereka akan dipisah ke dalam. Satu kelompok berisi orang berusia 18 hingga 60 tahun. Lainnya adalah mereka yang berusia 60 hingga 80 tahun.
Fokus tahap pertama, yang akan memakan waktu sekitar dua bulan adalah menentukan keamanan dan dosis yang sesuai untuk penggunaan pada manusia. Diperkirakan perekrutan relawan akan dimulai pada awal September.
Namun, ujicoba tersebut juga tak akan menerima sukarelawan sampai pihak yang bertanggung jawab dalam ujicoba menerima persetujuan dari Administrasi Makanan dan Obat-obatan Thailand dan komite etika. Perusahaan Thailand, BioNet-Asia sedang mempersiapkan fasilitas berskala besar jika uji coba terbukti berhasil, kata Kiat.
"Jika semuanya berjalan sesuai rencana, vaksin akan siap untuk Thailand pada kuartal ketiga atau keempat tahun depan," kata Kiat.
Baca juga:
Vaksin buatan Universitas Chulalongkorn menggunakan teknologi mRNA baru yang mirip dengan proyek yang dipimpin oleh Moderna Inc. yang berbasis di Cambridge, Massachusetts.
Teknik ini hemat biaya dan ideal untuk produksi skala besar. Thailand juga memiliki beberapa studi vaksin COVID-19 lainnya yang sedang berlangsung dengan menggunakan berbagai metode.
Produksi sepuluh ribu dosis untuk uji coba vaksin akan dimulai minggu depan. Begitu uji coba telah menyelesaikan semua tahapan, Thailand akan memulai output. Potensi output nantinya untuk meningkatkan pasokan distribusi ke negara-negara tetangga dan ekonomi berpenghasilan rendah atau menengah lainnya.
Thailand memiliki total kasus COVID-19 sebanyak 3.220 kasus yang 58 di antaranya berakhir dengan kematian. Sebanyak 3.090 orang telah dinyatakan sembuh. Sebulan terakhir kasus COVID-19 di Thailand bukan berasal dari transmisi lokal.