Suwarno yang 29 Tahun Jualan Kelapa, Ditunjuk Bobby Nasution Jadi Dirut Perumda Pasar
JAKARTA - Wali Kota Medan, Bobby Nasution membuat gebrakan yang tidak biasa. Jabatan Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar diberikan kepada Suwarno, seorang tukang kelapa di Pasar Tradisional Petisah.
"Saya ini pedagang kelapa, sudah 29 tahun di Pasar Petisah Medan. Selama ini yang kita perjuangkan kepentingan pedagang, dan hari ini saya dipercaya membawa aspirasi kawan-kawan," ucap Dirut Perumda Pasar, Suwarno di Medan, Sabtu 18 September.
Suwarno mengaku kaget ketika diumumkan terpilih menjadi orang nomor satu di perusahaan yang menaungi 51 pasar tradisional di Kota Medan. Bagaimana tidak, pria kurus tinggi berambut cepak ini tidak pernah menyangka akan diberi amanah untuk memajukan nasib pedagang, seperti dirinya ke depan.
Sekda Kota Medan Wiriya Alrahman sebagai Ketua Panitia Seleksi Direksi BUMD Pemkot Medan, Jumat (17/9), mengumumkan nama-nama pejabat Perumda Pasar terdiri dari Direktur Utama Suwarno, Direktur Operasional Ismail Pardede, Direktur Administrasi dan Keuangan Fernando H Napitupulu, dan Direktur Pengembangan dan SDM Imam Abdul Hadi.
"Pertama kali yang saya lakukan setelah menjabat orang nomor satu di Perusahaan Umum Daerah Pasar adalah menyelaraskan program Wali Kota Medan, yakni bersih-bersih pasar," katanya seperti dikutip dari Antara.
Bersih-bersih yang dimaksud, terang dia, adalah menciptakan suasana bersih di pasar tradisional, sehingga menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi pedagang maupun pembeli.
Baca juga:
- Kini Palang Pintu Kereta Api Terpasang di Ayahanda Medan Petisah, Bobby Nasution Ingin Cegah Maraknya Kecelakaan
- Jokowi Soroti APBD Medan Rp1,8 Triliun Masih di Bank, Ini Penjelasan Bobby Nasution
- Wali Kota Medan Bobby Nasution Canangkan 3 Pasar Bersih: Lau Cih, Sentosa Baru dan Bakti
- Bobby Nasution Didukung GP Ansor Medan Wujudkan Program Masjid Mandiri
"Kebersihan di pasar tradisional sudah lama menjadi harapan pedagang, selain persoalan kutipan liar, aset dan parkir. Tentunya aspirasi pedagang ini akan saya wujudkan dengan melakukan pembenahan," ungkap Suwarno.
Pihaknya juga ingin mengubah pandangan bahwa pasar tradisional merupakan tempat bersarangnya tindakan kriminal. Apalagi, lanjutnya, beberapa waktu lalu terjadi peristiwa perampokan toko emas di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan.
"Memang itu bukan wewenang Perumda Pasar, tapi kita belajar dari situ. Bahwa penting meningkatkan keamanan, dan salah satunya seperti yang dicanangkan oleh pak wali kota yakni pemasangan CCTV di pasar," ujar Suwarno.