Henry Yosodiningrat Penasaran Ingin Mengungkap Orang Dibalik Layar yang Ingin Jatuhkan PDIP
JAKARTA – Henry Yosodiningrat menegaskan, walau video sudah dihapus namun pihaknya dan kepolisian sudah menyimpan konten tersebut sebagai bukti kejahatan. Niat jahat sebagaimana disebut Henry yakni ingin menjatuhkan partai PDI Perjuangan dan memperburuk citra Henry.
“Bisa saja (menghilangkan barang bukti video), kena pasal itu juga. Karena meskipun dia sudah hilang, tapi pihak kepolisian sudah menyimpan itu, sudah disimpan oleh pihak kepolisian.” kata Henry kepada VOI, Rabu 16 September.
Politisi PDI Perjuangan itu berkata, bahwa kepolisian kini sudah maju dalam hal teknologi dan kemampuannya personilnya yang mendukung. Jadi, lanjut Henry, jangan coba-coba membuat hoaks, akan bermasalah.
“Kepolisian RI dalam hal ini sibernya sudah cukup maju, cukup canggih peralatannya dan kemampuan personel juga sudah sangat luar biasa. Jadi saya ingatkan saja dengan orang-orang yang masih mencoba bikin hoaks. Tidak sulit bagi polisi mengungkap hal itu. Silahkan hilangkan saja (menghapus video), tapi akan menimbulkan masalah, menghilangkan alat bukti, karena itu akan menjadi bukti. Dan dia sadar betul bahwa ini adalah barang buktinya.” tegasnya.
Baca juga:
Rumor Megawati Soekarnoputri wafat belakangan ini memang santar di telinga publik. Bahkan Ketua Umum PDI Perjuangan pun melalui saluran online sampai meyakinkan dirinya baik-baik saja. Hal ini yang membuat Henry penasaran ingin mengetahui siapa orang dibalik layar yang membuat hoaks.
“Saya melihat ada the man behind the screen-nya ya. Justru itu yang saya ingin tahu siapa yang menyuruh dia. Kalau dia sendiri, motivasinya apa. Seiseng-isengnya orang gak gitu-gitu amat. Saya yakin itu ada semacam konspirasi dengan tujuan untuk menjatuhkan PDI Perjuangan. Dikatakan bahwa PDI Perjuangan diambang kehancuran, macam-macam. Ya itu supaya membuat orang untuk menjauh partai ini, menghancurkan ya begitulah.”
Henry mengakui dirinya mendapat dukungan dari Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam mengambil langkah hukum. Kata Henry, Hasto menganggap ini (membuat laporan) adalah hak hukum untuk menjaga nama partai.
“Ya, saya sebagai seorang kader partai, punya kewajiban meskipun ibu Mega pernah mengatakan terkait itu biarkan saja, ‘mudah-mudahan saya justru didoakan sehat dan panjang umur’ (menirukan ucapan Megawati). Pak Hasto menganggap, ini hak hukum saya kemudian saya menjalankan, menggunakan hak saya, beliau mensupport. Karena gak mungkin dia mematahkan semangat saya.” pungkas Henry Yosodiningrat.