Perusahaan Kesehatan Berjaya: Prodia, RS Hermina, hingga Sido Muncul Masuk Daftar Forbes Asia’s Best Under a Billion 2021

JAKARTA - Perusahaan yang bergerak di industri kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menjadi salah satu perusahaan Indonesia yang masuk ke dalam daftar Forbes Asia’s Best Under a Billion 2021.

Sebagai informasi, Forbes Asia’s Best Under a Billion 2021 adalah daftar yang memuat 200 perusahaan terbaik di Asia Pasifik dengan kategori pendapatan di atas 10 juta dolar AS dan di bawah 1 miliar dolar AS atau Rp14 triliun.

Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengatakan pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras dari seluruh insan Prodia serta dukungan dan kepercayaan dari para pemangku kepentingan.

"Kami terus berupaya untuk mencatatkan pertumbuhan kinerja agar Prodia dapat selalu memberikan nilai tambah dan imbal hasil yang optimal bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan kami," jelasnya menanggapi daftar Forbes Asia’s Best Under a Billion 2021, dikutip dari laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 14 September.

Dewi menuturkan, Prodia optimistis bisnis perusahaan dapat terus tumbuh secara berkelanjutan dan berkontribusi dalam ekosistem kesehatan di Indonesia. Adapun kriteria yang ditetapkan oleh Forbes Asia dalam memilih perusahaan di Asia Pasifik untuk daftar tersebut di antaranya pertumbuhan earning per shares (EPS) dan return on equity (ROE), pendapatan, dan kinerja non-keuangan seperti tata kelola perusahaan.

Forbes Asia menyeleksi daftar tersebut dari 20.000 perusahaan yang berada di wilayah Asia Pasifik. Perusahaan yang termasuk dalam daftar Forbes Asia’s Best Under a Billion 2021 tersebut dapat dikategorikan sebagai perusahaan kelas menengah dengan kinerja keberlanjutan jangka panjang

Terdapat 5 perusahaan Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar Forbes Asia’s Best Under a Billion 2021 yaitu PT Prodia Widyahusada Tbk, PT Mitra Keluarga Sejahtera Tbk, PT Medikaloka Hermina Tbk, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, dan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk.

Pada semester I 2021, Prodia berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 88,4 persen menjadi Rp1,2 triliun dan laba bersih Rp301,02 miliar dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Perseroan telah melayani lebih dari 8 juta pemeriksaan kesehatan yang terdiri dari tes genomik, tes rutin, tes COVID-19, dan pemeriksaan kesehatan lainnya di semester I 2021. Kontribusi pendapatan Prodia didominasi lebih dari 80 persen oleh tes non-COVID-19 yaitu tes genomik dan tes rutin.

Hal ini sejalan dengan komitmen Prodia untuk mempromosikan konsep pengelolaan kesehatan (personalized medicine) sehingga seseorang dapat memprediksi risiko penyakit berdasarkan kondisi gennya masing-masing. Margin laba bersih dan margin EBITDA masing-masing mengalami peningkatan menjadi sebesar 24,3 persen dan 35,9 persen.

Perseroan berhasil membukukan rasio lancar sebesar 663,1 persen dan rasio cepat sebesar 638,4 persen. Rasio keuangan ini juga mencerminkan neraca Prodia yang juga semakin menguat.

Total aset PRDA pada semester I 2021 tercatat meningkat menjadi Rp2,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Total ekuitas naik menjadi sebesar Rp1,93 triliun dibandingkan tahun 2020 yang mencapai Rp 1,78 triliun.

Dari sisi arus kas, PRDA berhasil mempertahankan arus kas bersih dari aktivitas operasi dalam posisi surplus di semester I/2021 menjadi sebesar Rp378,20 miliar atau meningkat sebesar 188,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.

Sebelumnya, pada Mei 2021 Prodia berhasil meraih penghargaan Best Disclosure & Transparency untuk kategori emiten dengan kapitalisasi pasar menengah pada the 12th IICD Corporate Governance Awards yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).

Pada Agustus 2021, Prodia mendapatkan peringkat ketiga The Best CSR of the Year untuk kategori Public Company-Non Finance pada ajang Indonesia Corporate Social Responsibility Awards (ICSRA) 2021.