Pembelaan Axl Rose soal Haknya dalam Mengkritik Pemerintahan Trump

JAKARTA - Axl Rose membela haknya untuk berbicara mengenai masalah-masalah politik. Leader band rock Guns N' Roses itu mengatakan, ia merasakan kewajiban untuk menyampaikan sesuatu tentang hal yang tidak bertanggung jawab dari pemerintah Amerika Serikat.

Sang vokalis telah berulang kali menyuarakan ketidaksukaannya terhadap Presiden AS Donald Trump. Ia menjelaskan posisinya dalam sebuah pesan di TwitLonger, sebuah situs Twitter terkait di mana seseorang dapat memposting pesan lebih dari 280 karakter.

Dia menulis: "Penghinaan saya terhadap pemerintahan saat ini dan apa yang saya rasakan sebagai ancaman terhadap demokrasi bukanlah rahasia.

"Saya tidak aktif di media sosial dan saya lebih dari menghargai siapa pun yang tertarik pada sesuatu yang mungkin saya posting, saya tidak benar-benar tertarik pada berapa banyak pengikut atau retweet dll. 

Lebih lengkapnya, bisa dilihat di sini.

Axl menyuarakan kritikan terhadap pemerintah AS melalui Twitter beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir. Pada Jumat pekan lalu, ia meminta Jerome Adams untuk mengundurkan diri setelah jenderal bedah Amerika Serikat itu menolak memberikan jawaban ya atau tidak ketika ditanya apakah dia akan menyarankan orang untuk menghadiri pertemuan besar selama peringatan hari kemerdekaan AS, 4 Juli akhir pekan.

Mei lalu, Axl mengambil kesempatan untuk menyerang Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin, menyebutnya "brengsek". Ia juga baru-baru ini mengecam keputusan sheriff di Orange County, California untuk tidak memaksakan penutupan pantai yang diamanatkan oleh gubernur negara bagian.

Mundur ke November 2016, Axl muncul di Twitter untuk mengutuk pilihan Donald Trump untuk posisi jaksa agung AS, dan mencaci-maki Trump karena menuntut permintaan maaf dari para pemeran pertunjukan Broadway Hamilton setelah Wakil Presiden terpilih Mike Pence saat itu dicemooh ketika menghadiri pertunjukan musikal. 

Sebulan kemudian, Axl mengundang penggemar di konser GN'R di Mexico City untuk memukuli pinata alias boneka raksasa berbentuk Trump.

"Ekspresikan dirimu apa pun yang kau rasakan," kata Axl sembari mengundang para penggemar untuk menggebuk pinata itu dengan tongkat.

Pada Januari 2018, Axl mengecam pemerintahan Trump sebagai "standar emas dari apa yang dapat dianggap memalukan."