Wapres Ma’ruf Amin akan Buka Global Tourism Forum

JAKARTA - Wakil President Turki Fuat Oktay dan Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin akan membuka kegiatan Global Tourism Forum-Leaders Summit Asia. Kegiatan di Hotel Raffles, Jakarta, akan berlangsung pada 15-16 September.

"Kegiatan hybrid ini secara offline hanya dihadiri 70 orang dengan standar prosedur kesehatan yang tinggi sedangkan secara online diiikuti peserta maupun organisasi pariwisata dari  berbagai belahan dunia," kata Chairman Indonesia Tourism Forum (ITF) Sapta Nirwandar dalam keterangan tertulis, Senin, 13 Septeember malam.

Menurut Sapta, ITF yang berafiliasi dengan World Tourism Forum Institute (WTFI) akan diawali dengan sesi dialog ITF dengan WTFI. Karena b itu President WTFI, Bulut Bagci hadir langsung di Jakarta bersama beberapa pembicara internasional lainnya. Semua kegiatan yang diselenggarakan oleh WTFI diberi tajuk Global Tourism Forum (GTF).

Global Tourism Forum merupakan inisiatif dari World Tourism Forum Institute yang berbasis di London.  Mulai tahun 2020, acara World Tourism Forum Institute di berbagai negara dengan nama Global Tourism Forum.

"Di hari pertama, pembicara kehormatan adalah mantan Sekjen UNWTO, Badan Pariwisata Dunia 2009-2017, Dr Taleb Rifai dan di hari kedua 16 September, Tony Blair, mantan Perdana Menteri Inggris 1997-2007 juga menjadi pembicara kunci," ujar Sapta Nirwandar.

GTF adalah platform kolaborasi internasional yang berfokus untuk mengatasi tantangan bagi industri perjalanan.  Menggabungkan upaya bersama lembaga pemerintah, pemangku kepentingan industri, dan akademisi.

Karena itu sesuai tema, Leaders Summit Asia, maka Menparekraf Sandiaga Uno akan memimpin sesi Minister Talk membahas Reopening Asean Tourism Destination for Internasional Tourist.

Singapura diwakili oleh Alvin Tan, Menteri Perdagangan dan Industri,  Dr Thong Korn, Menteri Pariwisata Kamboja, Nguyen Van Hung, Menteri Seni, Olahraga dan Pariwisata Vietnam.

Kemudian Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand, Phiphat Ratchakiyprakarn serta Menteri Sumber Daya Utama dan Pariwisata Brunei Darussalam, Dato Seri Setia Awang Haji Ali Bin Apong.

Sesi penting lainnya yakni Investor Roundtable dengan keynote speaker Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, disusul pembicara tamu Ismael Ertug MEP, VP Responsible Rourism for Transformation, Inovation & Strong Digital Europe dari Belgia.

"Tema investor Roundtable ini adalah Tourism Invesment and Finance Accesing Sustainable Funding and Social Impact Capital. Ada Abdulbar M Mansoer, Presdir Indonesia Tourism Development Corporation ( ITDC) yang mengelola kawasan Nusa Dua dan Mandalika, Lombok," papar Sapta Nirwandar.

Narasumber lainnya di sesi ini Rajat Misra, Dirjen kawasan Asia Selatan & Asia Tenggara Asian Infrastructure Invesment Bank China, Harry Warganegara Presdir PT Berdikari, David Makes, CEO Sustainable Management dan pendiri Plataran Menjangan.

Ada juga David St Ange, mantan kandidat Sekjen UNWTO 2012-2016 dari Maladewa (Seychelle).

"Roundtable Investor alhamdulilah berlanjut ke sesi dua membahas Sustainable Investment in Tourism Properties karena pariwisata berkelanjutan (sustainable) adalah tren dunia dan Indonesia kaya dengan property mewah untuk pariwisata kelas dunia," kata Sapta Nirwandar.

Di sesi kedua, sambung Sapta, ada Emma Wong, PhD, GAICD, akademisi dari Torrens University Australia, Aeron McGrath, Regional Manager of Six Senses Hotel Resort Saudi Arabia dan Michael Scully, Managing Director of First & Foremost Hotels & Resort with Travel Connection Inggris.

Bagi Sapta, hal yang sangat membanggakan juga sebagai chairman Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) adalah ada satu sesi di hari ke dua, 16 September yang membahas perkembangan global Halal Tourism.

Para pembicaranya a.l  Reem El Shafaki dari DinarStandar, Dubai, Dr Hamid Slimi, Chairman Halal Expo, Kanada dan James Noh, Dirjen Korea Institute of Halal Industry (KIHI) Korsel.

"Jadi ajang bergengsi dunia Global Tourism Forum ini menjadi forum untuk saling belajar antara negara anggotanya di dunia. Kalau di Indonesia masyarakat masih enggan bicara terbuka soal Halal Tourism atau Halal Muslim Friendly, nah negara nonMuslim seperti Korea, Thailand, Jepang sudah mengambil manfaatnya yang luar biasa," kata Sapta.

Sesi penting lainnya di hari kedua adalah membahas Transformation of Tourism Industry Under The Women Leadership. Seperti di ketahui organisasi pariwisata dunia juga dipimpin oleh para wanita.

CEO dari World Travel & Tourism Council (WTTC) Gloria Guevara digantikan oleh wanita tangguh lainnya Julia Simpson sebagai President & CEO. Sementara CEO dari World Tourism Forum Institue (WTFI) adalah Sumaira Issacs yang di sesi ini sekaligus akan menjadi moderator.

Indonesia menjadi tuan rumah Global Tourism Forum (GTF) yang pertama di Asia dan juga pertama dalam hal special session on global halal tourism sehingga seluruh masyarakat harus pro aktif menjadi tuan rumah yang baik.

" Jangan euforia tapi tunjukkan bangsa ini mampu mengatasi COVID-19 dengan prokes tinggi,  mampu menjadi negara produsen halal food dunia, mampu membangkitkan bisnis Meeting Incentive, Conference & Exhibition (MICE) dan pariwisatanya yang terpuruk," kata Sapta.