PPKM Diperpanjang Lagi, PDIP: Penanganan COVID-19 Sudah On the Track
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo, menilai kebijakan pemerintah dalam penanganan COVID-19 sudah on the track atau sesuai rencana. Seiring perpanjangan PPKM berlevel hingga 13 September mendatang.
“Salah satu indikatornya adalah kasus COVID-19 yang terus turun,” ujar Rahmad di Jakarta, Selasa, 7 September.
Diketahui, gelombang kedua penyebaran COVID-19 di Indonesia mulai pertengahan Juni 2021 dan mencapai titik puncak pada pertengahan Juli. Saat itu, penambahan kasus harian bisa lebih dari 40 ribu.
Kemudian pada 3 Juli, pemerintah membatasi mobilitas masyarakat dengan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang terus diperpanjang hingga saat ini.
Penurunan kasus COVID-19 mulai terlihat pada Agustus 2021. Bahkan, tiga hari terakhir penambahan kasus harian COVID-19 terus di bawah 10 ribu. Kemudian, data pada 4 September 2021 menunjukkan 6,7 ribu kasus baru, 5 September ada 5,4 ribu kasus, dan pada 6 September sebanyak 4,4 ribu kasus baru.
Pasien sembuh pun sudah mencapai 90 persen. Saat ini, rasio keterisian rumah sakit secara nasional berada pada angka 19 persen.
Politikus PDIP ini menilai capaian-capaian tersebut merupakan hasil dari kebijakan yang tepat dan dukungan seluruh masyarakat. Hanya saja pekerjaan rumah pemerintah yang masih harus dilakukan adalah mengurangi angka kematian.
“Saya kira kebijakan pemerintah ‘on the track’ dan sesuai keinginan bersama. Banyak yang menyangsikan sebelumnya, tapi rakyat bersama pemerintah bergotong royong, bergandengan tangan penuh kesabaran,” katanya.
Baca juga:
- Jangan Melantur! PDIP Minta Amien Rais 'Tunjuk Hidung' Tokoh yang Gulirkan Presiden 3 Periode
- Punya 15 Pabrik dengan Produksi 5 Juta Potong per Hari, Sari Roti Milik Konglomerat Anthony Salim Raup Penjualan Rp1,55 Triliun
- Menhan Prabowo: Kalau Kita Mau Merdeka di Atas Kaki Sendiri, Kita Butuh Putra-Putri Terbaik
- Adu Petisi Dukung dan Boikot Saipul Jamil, Selisihnya Jauh Banget
Meski demikian, Rahmad mengimbau masyarakat tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan. Menurutnya, masyarakat tidak boleh berpuas diri atas penurunan kasus COVID-19 belakangan ini. Sebab, kasus bisa saja kembali meledak jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan.
“Karena ini angkanya masih labil. Amerika sempat turun, kemudian meledak lagi. Saya kira kita perlu tetap menjaga kewaspadaan melawan COVID-19,” tegasnya.
“Perlu kita ingatkan bahwa PPKM itu untuk menyelamatkan seluruh masyarakat. Jadi kita butuh kesabaran,” demikian Rahmad.