Akhirnya, Trans TV Minta Maaf ke Publik Atas Glorifikasi Kebebasan Saipul Jamil
JAKARTA - Pedangdut Saipul Jamil dinyatakan bebas setelah menjalani hukuman penjara selama lima tahun tujuh bulan di Lapas Cipinang. Meskipun dianggap bersalah, namun Saipul disambut meriah oleh sejumlah pihak televisi.
Belum sepekan kepulangannya, Saipul Jamil sudah tampil di beberapa acara televisi, salah satunya Kopi Viral yang tayang pada pagi hari. Kemunculan Saipul menimbulkan kecaman dari publik karena sambutan yang dianggap berlebihan.
Tidak hanya itu, menilik akun Instagramnya, Saipul Jamil juga sempat mengenakan kostum narapidana untuk acara Bercanda Tapi Santai. Dua acara ini ditayangkan di bawah saluran televisi milik Trans.
Hari ini, 6 September, pihak Trans TV menyampaikan permintaan maaf karena rasa tidak nyaman warganet dengan acara Kopi Viral yang tayang di Jumat, 3 September.
"Kami menerima kritik dan masukan terkait program Kopi Viral yang tayang di TRANS TV pada hari Jumat, 3 September 2021 dengan bintang tamu Saipul Jamil," tulis TRANS TV dalam akun Instagram @transtv_corp.
Baca juga:
Pihak Trans TV menyatakan kritikan warganet menjadi evaluasi bagi tim produksi agar lebih baik. Mereka juga mengunggah pernyataan ini lewat media sosial Twitter Trans TV secara resmi.
Warganet merespons permintaan maaf Trans TV dengan kesal. Tidak sedikit yang bertanya mengapa mereka harus mengundang pelaku pencabulan anak di bawah umur di acara televisi.
“Kecewa sii, bisa bisanya acara tanggal 3 Sep itu acc, dan on air. Jangan kasih glorifikasi buat (mantan) Pelaku kriminal. Aku heran awalnya, kok bisanya TRANSTV~ Kesannya malah memaklumkan atau menganggap wajar kriminalitas gitu,” kata seorang warganet.
“Lain kali undang NarSum yg "berbobot" misalnya undang atlit2 paralympic yg bawa medali2 buat Indonesia…” kata yang lainnya.
“Semoga bisa memberikan tayangan yg lebih bermanfaat ya min, untuk hal yg lagi viral dan penuh kontroversial ga perlu lah diundang, secara tdk lngsng juga pihak televisi mendukung semua hal yg tidak bermoral,” kata pengguna yang lain.