Banjir di Poliwali Mandar Sulbar, 90 Rumah Terendam
JAKARTA - Bencana banjir melanda dua desa di Kecamatan Mapili, Kabupaten Poliwali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, pada Sabtu, 4 September malam sekitar pukul 18.30 waktu setempat.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut, banjir merendam 90 rumah di Desa Landikanusuang dan Rappang Barat.
"Sebanyak 90 rumah atau 330 jiwa di dua desa terendam banjir dengan ketinggian berkisar 20 sampai 100 sentimeter," kata Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu, 5 September.
Abdul Muhari menuturkan, banjir ini dipicu oleh hujan dengan intensits tinggi sehingga debit air Sungai Andau, Kanusuang dan Salu Kadundung meluap.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poliwali Mandar mencatat 56 KK (194 jiwa) terdampak di Desa Landikanusuang, sedangkan 34 KK (146 jiwa) di Rappang Barat.
"Data sementara dusun-dusun yang terdampak di Desa Landikanusuang berada di Dusun Pulluddung, Tondo Ratte, Landi dan Seppong. Tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa ini," ucap dia.
Selain rumah, banjir juga berdampak pada kerugian material pada sektor pemukiman, fasilitas umum dan perkebunan. Sementara itu, 2 unit jembatan terpantau mengalami pengikisan pada pondasi, 2 unit jembatan gantung terancama putus.
BPBD juga mendata 1 unit masjid terendam. Sedangkan di sektor perkebunan, kebun kakao seluas 21 hektar dan sawah 100 hektar terendam.
Baca juga:
BPBD Kabupaten Poliwali Mandar telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti menyiagakan apabila diperlukan untuk evakuasi warga. Di samping itu, BPBD bersama TNI, Polri, Tagana, relawan dan instansi di tingkat kecamatan dan desa melakukan pembersihan lingkungan yang dipenuhi sampah banjir.
"Meskipun banjir sudah surut, BPBD setempat bersiaga untuk mengantisipasi banjir susulan. Hal tersebut dilatarbelakangi kondisi cuaca hujan deras saat ini. Prakiraan cuaca di tingkat kecamatan, hujan dengan intensitas ringan terpantau berpeluan terjadi pada malam ini," ungkapnya.
Berdasarkan prakiraan dini cuaca BMKG, wilayah Poliwali Mandar berpotensi hujan lebat yang disertai petir atau kilat serta angin kencang. Potensi hujan masih berpeluang di wilayah ini pada esok hari.
Abdul Muhari mengimbau masyarakat untuk siap siaga dan waspada terhadap potensi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
"Sebagian wilayah di Indonesia telah memasuki musim hujan pada bulan September hingga November 2021, di antaranya Provinsi Sulawesi Barat. Kewaspadaan warga di tingkat komunitas atau desa dibutuhkan untuk bersama-sama menganalisis secara mandiri potensi risiko yang berada di wilayah," pungkasnya.