Tenang! Menkes Budi Pastikan Data Pribadi Jokowi Sudah di Lockdown, Aplikasi PeduliLindungi Diperbaiki
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut sudah me-lockdown (ditutup) data pribadi pejabat negara. Penutupan ini merupakan tidak lanjut dari kebocoran surat keterangan vaksinasi COVID-19 Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Jadi memang yang pertama kami sampaikan tadi malam terinfo soal ini. Sekarang sudah dirapikan, data para pejabat ditutup," ucap Budi di Polda Metro Jaya, Jumat, 3 September.
Sebenarnya, kata Budi, tak hanya Nomor Induk Kependudukan (NIK) Jokowi yang tersebar. Beberapa data pejabat lain pun sudah beredar. Sehingga, dengan cepat ditutup agar tak disalahgunakan.
"Bukan hanya Presiden saja, ada pejabat lain yang tersebar NIK-nya. Itu akan kami tutup," tegas Budi.
Di sisi lain, Budi pun menyebut aplikasi PeduliLindungi perlu perbaikan sistem. Tujuannya, kebocoran tak lagi terjadi.
Baca juga:
- Data Pribadi Jokowi Bocor, Fadjroel Minta Langkah Khusus Lindungi Data Segera Dilakukan
- Diserang DPR, Kemenkes Klaim Data Pengguna eHAC Tidak Bocor
- Sekali Baca Memahami Masalah Data Pribadi: Penjelasan, Risiko hingga Siapa yang Menguasainya?
- Bekas Penyidik KPK Stepanus 'Makelar Kasus', Terima Uang Rp11 Miliar dari Sejumlah Pihak Termasuk Azis Syamsuddin
"Nah sekarang kita akan tutup untuk beberapa pejabat yang sensitif, yang memang beberapa data pribadinya sudah terbuka, akan kita tutup," tandas Budi.
Ada pun, NIK Jokowi yang tersebar itu berasal dari situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada bagian formulir calon Presiden RI untuk Pemilihan Umum 2019.
Dalam halaman tersebut terpampang nama lengkap, NIK, tempat lahir, tanggal lahir, hingga berbagai data pribadi lainnya.