4 Kebiasaan Buruk Minum Kopi yang Bisa Picu Kerusakan Otak

JAKARTA - Minum kopi bisa menjadi kebiasaan yang menyehatkan sekaligus buruk bagi kesehatan. Efek minum kopi berbeda pada setiap orang. Ada yang sakit perut, pusing, bahkan lemas, ada juga yang justru merasa lebih bersemangat dan mood membaik. 

Menyadur CNN Indonesia, Jumat, 3 September, riset terbaru yang diterbitkan di Molecular Psychiatry menemukan kebiasaan minum kopi yang baik mampu meningkatkan konsentrasi, kontrol motorik, dan kewaspadaan. Tinjauan yang dipublikasikan di Archives of Medical Science menemukan minum kopi secara moderat menurunkan risiko kondisi neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.

Agar Anda bisa mendapatkan manfaat baik dari minum kopi, maka coba hindari kebiasaan-kebiasaan buruk saat minum kopi yang justru dapat merusak fungsi otak.

Minum kopi larut malam

Kebanyakan orang senang minum kopi saat pagi hari, namun tak sedikit juga yang memilih minum kopi di malam hari untuk tetap terjaga. Padahal, minum kopi terlalu larut atau dekat dengan jam tidur justru bisa mengganggu waktu istirahat.

Kafein yang bekerja sebagai stimulan akan tetap berada dalam aliran darah beberapa jam setelah dikonsumsi. Direktur Headache and Traumatic Brain Injury Center di University of California San Diego, Nina Riggins mengatakan kafein bertahan di aliran darah sampai 5 jam. Untuk benar-benar 'bersih' bisa memerlukan waktu 10 jam.

Jika tidur Anda terganggu karena pemilihan waktu minum kopi yang tidak tepat, maka kerja otak juga bisa ikut terdistraksi. Anda akan susah konsentrasi, belajar, dan tingkat awas pun jadi menurun.

Terlalu banyak minum kopi

Studi yang diterbitkan di Nutritional Neuroscience menyebutkan bahwa meminum satu hingga dua cangkir kopi sehari terbukti dapat melindungi otak. Sebaliknya, jika kopi dikonsumsi lebih dari 6 cangkir per hari maka kemungkinan volume otak jadi lebih kecil dan dapat meningkatkan risiko demesia sebesar 53 persen. 

Sedangkan, FDA menyarankan untuk orang dewasa cukup mengonsumsi 400 miligram kafein atau setara dengan 4 cangkir kopi seduhan sendiri.

Memasukan gula berlebih

Tren kopi kekinian dengan cita rasa kopi lebih manis sangat berbahaya bagi otak. Studi pada 2019 menemukan kelebihan konsumsi gula pada orang dewasa berasosiasi dengan penurunan fungsi kognitif. 

Kelebihan gula juga dapat menurunkan fungsi konektivitas dan penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah. Oleh sebab itu, usahakan untuk tidak menambahkan lebih dari 2 sendok teh gula dalam secangkir kopi Anda.

Berhenti minum kopi

Berhenti minum kopi juga dapat merusak otak. Seseorang akan mengalami sakit kepala hebat karena penarikan kafein. Untuk itu, jika Anda ingin berhenti konsumsi kopi lakukanlah secara bertahap. Jangan secara tiba-tiba sebab tubuh butuh beradaptasi terlebih dahulu.